Ini Penyebab Kelangkaan BBM

Antrean BBM
Sumber :
  • Inin Nastain/VIVAnews

VIVAnews - Dirjen Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita H Legowo, menyatakan kelangkaan BBM yang terjadi di beberapa tempat karena adanya konsumsi BBM yang naik tinggi. Konsumsi naik menjadi 69.310 kiloliter per hari pada Juni.

"Pada Juni, konsumsi naik tinggi hingga 69.310 kiloliter per hari. Karena disparitas harga, makanya konsumsi BBM subsidi makin lama makin naik," kata Evita saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Kamis 7 Juli 2011.

Konsumsi yang naik itu akhirnya mengakibatkan kelangkaan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 14 wilayah di Indonesia meminta tambahan kuota BBM bersubsidi. Dari 14 wilayah itu, dua di antaranya diusulkan pemerintah dan 12 wilayah diusulkan pemerintah kabupaten.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

"Masih banyak yang meminta kuota tambahan, baik kepada BPH Migas, Pertamina maupun ESDM," kata Evita.

Dua provinsi itu yaitu Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Sementara itu, 12 kabupaten yaitu Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siau Tagulandang, Lembata dan Sanggau. Sisanya Kabupaten Poso, Yahukimo, Buru Selatan, Panial, Mimika, Jayawijaya, dan Puncak Jaya.

Evita menjelaskan, sebelum Januari, konsumsi BBM subsidi sebanyak 64.100 kiloliter per hari. Pada Februari dan Maret terus naik masing-masing sebanyak 65.090 kiloliter per hari dan 66.820 kiloliter per hari.

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri

Ditambah April, konsumsi BBM naik menjadi 66.830 kiloliter per hari, dan Mei juga naik menjadi 67.900 kiloliter. Peningkatan konsumsi ini disebabkan harga BBM non subsidi naik. (art)

VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024