Penjualan Sukuk Ritel Lampaui Rp 3,4 Triliun

VIVAnews - Penjualan sukuk ritel (SR0001) telah melewati target indikatif yang telah ditingkatkan sebesar Rp 3,4 triliun. Hingga 16 Februari 2009, penjualan sukuk telah mencapai Rp 3,446 triliun.
 
Dengan pencapaian ini, Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengaku puas dan akan terus melakukan penawaran. Namun ketika ditanya apakah angkanya bisa lebih dari Rp 4 triliun, dia berujar. "Kita lihat saja, tapi kita pasti membuka penawaran terus menerus," kata dia di Jakarta, Senin 16 Februari 2009 malam.
 
Sebelumnya, Rahmat berujar penjualan sukuk ritel kurang dari Rp 4 triliun. Hal itu mempertimbangkan underlying aset sebesar Rp13,6 triliun. Jumlah itu harus dibagi dengan penerbitan sukuk selanjutnya. "Saya kira hingga akhir penjualan tidak akan lebih dari Rp 4 triliun," ujar Rahmat sebelumnya.
 
Menurutnya banyak agen penjual yang meminta menaikkan target indikatif, namun tidak semua permintaan itu tidak semua disetujui. Seperti diketahui, target indikatif penjualan sukuk ritel telah dinaikkan dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 3,4 triliun.
 
Sukuk SR001 ditawarkan pada 30 Januari 2009, hingga 20 Februari 2009. Pembelian instrumen ini minimal Rp 5 juta dengan kelipatan Rp5 juta tanpa batas maksimum pembelian. SR 01 menggunakan akad perjanjian ijaroh (sale and lease back), dengan imbal hasil 12 persen, dan bertenor 3 tahun.
 
Masa penjatahan akan berlangsung 23 Februari 2009, dan settlement 23 Februari 2009. Sementara konfirmasi kepemilikan 25 Februari-5 Maret. SR-001 akkan tercatat di Bursa Efek Indonesia 26 Februari 2009.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024
Ilustrasi KTP.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mempersilakan warga untuk mengajukan keberatan jika terkena penonaktifan NIK.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024