Alasan Properti Kelas Bawah Lambat Dibangun

Ilustrasi rumah
Sumber :
  • www.kemenpera.go.id

VIVAnews - Ketua Umum Asosiasi Pengembang dan Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, mengatakan bahwa pasar properti untuk perumahan kelas bawah pada kuartal keempat tahun ini mengalami sedikit kendala.

Caleg Demokrat Fathi Lolos ke Senayan Bareng Melly Goeslaw dari Dapil Jabar I

Pembangunan perumahan untuk kelas MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), menurut Eddy, terkendala kebijakan yang menghambat keterjangkauan untuk pembelian rumah.

"Ini terkendala akibat pembatasan minimal ukuran rumah tipe 36. Itu memberatkan MBR," kata Eddy usai pembukaan BTN Property Expo 2012 di Senayan JCC, Jakarta, Sabtu 22 September 2012.

Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024

Eddy menambahkan, rumah tipe 36 itu dirasa cukup mahal bagi kalangan MBR. Sebab, tipe rumah ini harganya mencapai Rp80-90 jutaan. Sementara itu, kemampuan kalangan MBR hanya pada tipe 21 atau 27 dengan kisaran harga Rp50-60 juta.

"Prediksi pembangunan rumah bagi MBR pada 2013 diubah polanya supaya mereka terakomodasi," lanjutnya.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Bentuk akomodasinya, Eddy melanjutkan, yakni pemberian subsidi PSU (prasarana sarana umum) dari Kementerian Perumahaan Rakyat untuk pembangunan perumahan tersebut.

Namun, dia mempersoalkan persyaratan PSU yang memberatkan bagi para pengembang. Dalam aturan, jika tidak tercapai penjualan rumah dengan PSU, pengembang akan dikenalkan denda. "Mestinya, terlambat jangan didenda, karena sifatnya kan membantu program pemerintah, nanti tetap akan kami jual," tegas Eddy.

Atas problem tersebut, pihaknya akhirnya menolak subsidi PSU tersebut, meski awalnya tujuan akomodasi ini untuk merangsang MBR agar mampu membeli rumah. "Kata kuncinya untuk ini adalah jika Pak Menteri mau duduk bersama dengan REI (Real Estat Indonesia) dan Apersi, ini bisa selesai," ujarnya.

Selain rumah untuk MBR, menurut Eddy, untuk kuartal akhir tahun ini, perumahan menengah atas tidak terdapat masalah. Sebab, akhir tahun ini merupakan masa panen bagi industri properti. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya