Data Manufaktur Turun, Bursa AS Tertekan

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVAnews - Indeks S&P 500 berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu AS. Perdagangan saham melemah, karena investor menahan diri, setelah S&P 500 berhasil menembus rekor penutupan pekan lalu.

Sama-sama dari Luar Kota, Anies-Cak Imin Baru Silaturahmi Lebaran di H+6 Idul Fitri

Kondisi ini juga dipengaruhi penyampaian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang lebih rendah dari perkiraan. Indeks S&P 500 turun 7,02 poin menjadi 1.562,17.

Seperti diberitakan cnbc.com, penurunan indeks S&P 500 itu merupakan yang pertama kali sejak kuartal keempat 2011, yakni indeks bergerak melemah pada pembukaan perdagangan.

"Tampaknya ada ketidaksesuaian antara fundamental dan sentimen serta momentum," ujar Stephen Wood, Kepala Strategi Pasar Russel Investments.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 5,69 poin menjadi 14.572,85. Penurunan indeks Dow diseret oleh saham Intel dan Alcoa.
Indeks Nasdaq juga merosot 28,35 poin ke posisi 3.239,17.

Meskipun merupakan sesi perdagangan yang lemah, April secara historis menjadi bulan terbaik untuk meningkatkan ekuitas. Selama bulan itu, kenaikan bulanan rata-rata mencapai 2,7 persen dalam 20 tahun terakhir. (art)

Tangkap layar CCTV oknum Polisi diduga aniaya istrinya.(istimewa/VIVA)

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Sebuah video viral di media sosial, menunjukkan seorang oknum polisi berinsial Bripka BS diduga melakukan penganiayaan dan kerap Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terha

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024