Wisatawan Eropa Terbanyak Kunjungi Yogyakarta

Turis bercelana pendek dipakaikan kain batik di Candi Borobudur
Sumber :
  • Antara/ Anis Efizudin
VIVAnews - Angka pertumbuhan wisatawan ke Yogyakarta selama 2012, mengalami peningkatan yang menggembirakan, baik pelancong asing maupun domestik.
Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Heri Lancono, saat ditemui Yogyakarta, menyebutkan jumlah wisatawan ke DIY meningkat 37 persen jika dibanding 2011. Ini memberikan indikator Yogya tetap menjadi tujuan wisata utama setelah Bali.
Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

"Target kita tahun lalu hanya naik 11 persen, ternyata terlampaui. Cukup positif langkah aneka promosi dan pemasaran yang kita lakukan, baik di dalam maupun luar negeri," katanya di Yogyakarta.
Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Menurut Heri, besarnya peningkatan jumlah wisatawan ke Yogyakarta dipengaruhi beragam faktor. Agresifnya promosi pariwisata merupakan salah satu motor mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik. Termasuk agenda rutin, yaitu penyelenggaraan Jogja Travel Mart yang kembali akan digelar pada 5-8 Mei nanti.

Selama 2012, tercatat ada 2,4 juta wisatawan dengan total wisatawan asing mencapai 190 ribu orang. Wisatawan asing terbanyak dari kawasan Eropa, seperti Belanda mencapai 33 ribu, Malaysia 18 ribu, disusul  Perancis, Singapura, dan Australia. Untuk itu, promosi wisata tak boleh berhenti untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Sektor pariwisata jadi penopang perekonomian di Yogyakarta. Kini tren pariwisata semakin beragam. Wisatawan tak hanya menikmati wisata konvensional, namun punya banyak pilihan destinasi wisata. Adventure tourism atau wisata adventure/petualangan salah satunya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Jogja Travel Mart 2013, Edwin Hima mengatakan upaya menumbuhkan dan menggairahkan pariwisata Yogyakarta terus dilakukan. Kini, ada perubahan tren destinasi wisata.

Kalau dulu, menurutnya, yang dikemas hanya pariwisata konvensional seperti kunjungan ke Borobudur, Keraton Yogyakarta maupun Prambanan. Saat ini, ada adventure tourism yang  berkembang di kawasan Kabupaten Sleman dan Gunungkidul, sehingga menjadi daya tarik baru para wisawatan. 

Lebih lanjut, Edwin mengatakan melalui Jogja Travel Mart 2013 ,diundang 80 seller dan 120 buyer untuk menjual potensi pariwisata adventure di Yogyakarta. "Kita mulai lihat ada pergeseran pelaku wisata kawasan Asia yang lebih muda. Mereka itu produktif dan berwisata di usia 40-50-an tahun," tuturnya. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya