Cara Kodak Bangkit Dari Kebangkrutan

Markas Kodak di Rochester, New York
Sumber :
  • REUTERS/ Gary Wiepert
VIVAnews -
MUI Harap Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional
Eastman Kodak Co., atau dikenal dengan Kodak, siap bangkit kembali setelah rencana restrukturisasi perusahaan peralatan fotografi terkemuka di dunia ini disetujui oleh hakim kepailitan Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat.
Setelah 5 Tahun DAY6 Balik Lagi ke Jakarta Ikut Saranghaeyo Indonesia 2024

Dikutip dari
Istana Bakal Sambut Mantan Presiden hingga Pejabat Jika Hadiri Open House Jokowi
Reuters, Rabu 26 Juni 2013, hakim Allan Gropper memberikan lampu hijau kepada Kodak untuk melanjutkan proposal tersebut kepada beberapa kreditur sebagai referensi dalam pemungutan suara beberapa minggu ke depan.


Kodak pada Januari 2012 lalu mengajukan perlindungan pailit ke Pengadilan di Kota New York. Di AS, perusahaan yang jatuh bangkrut berhak mengajukan perlindungan pailit ke pengadilan, sesuai peraturan yang dikenal sebagai Chapter 11, agar tidak sampai dilikuidasi.


Jika rencana restrukturisasi disetujui, maka Kodak dapat keluar dari perlindungan kepailitan. Pekan lalu, manajemen perusahaan itu mengumumkan bahwa mereka sudah mendapat pembiayaan senilai US$895 juta dari JP Morgan Chase, Bank of America, dan Barclays Plc.


Kodak akan menggunakan pinjaman tersebut untuk melunasi utang serta modal kerja jika rencana restrukturisasi disetujui. Kodak juga berencana untuk
rights issue
senilai US$406 juta, menjual 34 juta lembar saham atau 85 persen ekuitas perusahaan. Hasilnya untuk membayar berbagai kreditur yang telah jatuh tempo.


Hakim berharap, para kreditur setuju dengan rencana restrukturisasi yang diajukan manajemen itu. Banyak kreditur kecil yang akan terbantu jika rencana ini disetujui. Voting direncanakan berlangsung pada 20 Agustus 2013 mendatang.


Didirikan 130 tahun lalu, perusahaan Amerika itu pernah merajai industri peralatan fotografi - seperti penjualan kamera dan film. Bahkan Kodak pula yang memperkenalkan teknologi kamera digital.


Namun, teknologi itulah yang lambat laun menghantam bisnis Kodak, yang selama dekade 1980an hingga 1990an sudah merasa nyaman sebagai pemain nomor satu industri fotografi. Konsumen kini sudah meninggalkan pemakaian film - yang menjadi bisnis inti Kodak - dan sejumlah kompetitor mengembangkan produk kamera digital. Apalagi kini muncul teknologi ponsel pintar, yang dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya