Tiga Faktor Pemicu Melemahnya Rupiah

Rupiah melemah/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout
- Nilai tukar rupiah tengah menuju titik keseimbangan atau ekuilibrium baru. Selama tiga hari berturut-turut, rupiah terus menembus Rp10.000 per dolar AS.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, Rabu 17 Juli 2013, rupiah di level Rp10.040 per dolar. Nilai tukar kembali melemah jika dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp10.036 per dolar.
Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak


Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, di Jakarta, Rabu malam, 17 Juli 2013 mengungkapkan, saat ini pergerakan rupiah sudah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. "Tapi, saya tidak menyebutkan berapa angkanya," ujarnya.


Menurut Destry, ada tiga faktor yang menyebabkan tekanan rupiah semakin besar.
Pertama
, tingginya permintaan dolar untuk kebutuhan impor, dan
kedua
  pembayaran utang swasta.
Ketiga
, adanya kebutuhan
income repatriation
, atau proses mengembalikan keuntungan dari dana asing yang ditempatkan di suatu negara ke negara asalnya.


"Permintaan dolar semakin tinggi, terutama impor, dalam satu bulan itu sekitar US$14 miliar," ujarnya.


Selain faktor dalam negeri, Destry menjelaskan, ketidakseimbangan kondisi global juga menyebabkan depresiasi rupiah semakin dalam. Apalagi ditambah dengan rencana pengurangan pelonggaran kuantitatif
(quantitave easing)
yang akan dilakukan oleh bank sentral Amerika.


"Kondisi global tidak bisa diharap banyak, sebab sekarang ini suplai dolar terbatas,
demand
ada," tegasnya.


Untuk itu, Destry menyarankan agar perbankan Indonesia lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit dalam bentuk dolar. "Karena ada ekses
demand
dan ini menimbulkan tekanan rupiah," ungkapnya.


Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sakidin, meminta agar masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan nilai tukar yang semakin melemah.


"Rupiah tembus Rp10.000 biasa saja. Tahun 2008, rupiah kita lebih dari Rp10.000. Kita harus membantu
market
agar kembali tenang," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya