Blok Mahakam Mulai Dioperasikan

Blok Mahakam
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
SKK Migas Siapkan SK Alih Kelola Blok Mahakam
- Proyek Bekapai Fase 2B yang dikerjakan oleh Total E&P Indonesie telah mencapai kemajuan signifikan dengan dioperasikannya pipa berdiameter 12 inch sepanjang 12,6 km dari ajungan BA (di Lapangan Bekapai) ke anjungan SWP-K (di Lapangan Peciko) pada Sabtu, 25 Juli 2015.

Ini Rencana Pertamina Setelah Blok Masela Diputuskan
Kedua lapangan migas tersebut berada di Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesie (50%, operator) dan Inpex (50%) di bawah pengawasan SKK Migas.

'Blok Masela Harus Pertimbangkan Masyarakat Maluku'
“Kami sangat puas, karena keseluruhan kegiatan mulai dari pengadaan barang dan jasa, engineering, fabrikasi, instalasi, pre-commissioning, commissioning maupun start up, berjalan sangat aman, tanpa LTI atau zero LTI (Lost Time of Injuries),” kata Hardy Pramono, President & General Manager Total E&P Indonesia, melalui siaran persnya yang diterima, Senin, 3 Agustus 2015.

Dia menambahkan start up ini terjadi satu minggu lebih cepat dari komitmen Ready for Start Up (RSFU), yaitu 1 Agustus 2015, seperti yang tertera pada persetujuan FID. “Juga  menghemat biaya sebesar US$10 juta (lebih dari Rp130 miliar),” katanya.

Jaringan pipa baru berkapasitas 60 MMSCFD ini akan mengurangi beban jaringan pipa Bekapai-Senipah berdiameter 12 inch yang saat ini ada, demi meningkatkan kapasitas pengiriman gas pada produksi mendatang dari Lapangan Bekapai.

Dengan beroperasinya pipa baru ini, produksi gas Bekapai telah meningkat menjadi 49 MMSCFD sejak 29 Juli 2015, dan diperkirakan akan mencapai 75 MMSCFD setelah dilakukan kegiatan perawatan sumur pada  akhir Juli 2015 ini.

Prestasi penting ini tercapai berkat tekad kuat, profesionalisme, dan kerjasama yang sangat baik dari semua pihak yang terlibat.

Selain itu, proyek Bekapai Fase 2B juga mengalami kemajuan pada penyelesaian kegiatan paket modifikasi anjungan pada anjungan BA, PP, BG, dan modifikasi anjungan SWP-K, melalui tujuh Operasi Simultan (Simultaneous Operation) yang berjalan aman. Dengan melibatkan lebih dari 120 titik sambung (tie-ins) dan durasi shutdown yang lebih singkat (total hanya 11 hari). 

Setelah modifikasi ini, anjungan BG yang telah diperluas mampu menampung lima sumur baru melalui tiga slot sumur baru. Saat ini, proyek Bekapai Fase 2B masih melakukan kegiatan terakhir di laut pada anjungan BL.

Tantangan utama pada proyek ini adalah seluruh kegiatan proyek berlangsung di anjungan-anjungan yang masih bekerja (SIMOPS) sambil tetap menjaga produksi dari lapangan Bekapai tanpa mengesampingkan keselamatan, dan juga meminimalkan penurunan produksi, serta meningkatkan optimasi biaya proyek.

Diharapkan, sumur-sumur baru di anjungan BL dan BG dapat segera berproduksi (Put On Production/POP). Dua sumur sudah dibor di anjungan BL dan akan berproduksi pada pertengahan September 2015. Empat sumur akan dibor di anjungan BG dengan estimasi produksi gas pada Desember 2015. 

Proyek Bekapai 2B akan meningkatkan produksi gas di lapangan itu menjadi 90 MMSCFD dan mempertahankan produksi minyaknya sebanyak 12.430 BOD. Produksi tersebut akan menyumbang secara signifikan kepada target produksi tahunan Total E&P Indonesie sejumlah 1.700 MMSCFD untuk gas dan 56.000 BOD untuk minyak dan kondensat. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya