Cabai Rawit dan Daging Sumbang Inflasi, Ini Kata Kemendag

Cabai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2015 sebesar 0,93 persen. Bahan pangan menyumbang inflasi sebesar 2,02 persen dan menyumbang 0,4 persen pada Juli 2015.

Pengusaha Daging Permainkan Harga, Mendag Cabut Izin Usaha
Tingginya harga daging dan cabai rawit pun menyumbang inflasi tersebut. "Memang ada dua yang harganya sampai sekarang cenderung naik, yaitu cabai rawit dan daging sapi. Sementara, harga bahan pangan lainnya turun semua," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin 3 Agustus 2015.

Mendag: Pengusaha Boleh Ambil Untung Tapi Jangan Berlebihan
Ia mengatakan, harga rata-rata cabai rawit dan daging sapi memang tinggi, tapi terjadi di beberapa daerah. Menurut dia, harga rata-rata nasional dua komoditas pangan ini turun. "Ke depannya, kami akan mengawal semua," ujarnya menambahkan.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, harga rata-rata cabai rawit pada Juli 2015 sebesar Rp38.422 per kilogram (kg). Dibandingkan dengan rata-rata harga bulan Agustus pada minggu I, harganya naik 22,57 persen menjadi Rp47.096 per kg. Sementara, harga daging sapi pada Juli 2015 tercatat sebesar Rp107.669 per kg dan turun 0,38 persen menjadi Rp107.262 per kg.

Harga cabai rawit merangkak naik. Sedangkan harga cabai merah keriting dan cabai merah besar turun. Tercatat harga cabai merah besar turun 2,38 persen dari Rp30.976 per kg pada Juli 2015 menjadi Rp30.239 per kg pada minggu I Agustus 2015 dan harga cabai merah keriting turun 0,74 persen dari Rp32.653 per kg pada Juli 2015 menjadi Rp32.411 per kg menjadi minggu I Agustus 2015. "Mengapa harga cabai rawit naik? Karena musim panennya sudah berakhir. Jadi, harganya relatif naik."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya