Sumber :
- REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVA.co.id
- Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Selasa, 4 Agustus 2015, dengan pergerakan bervariasi, menanti kebijakan bank sentral Australia.
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti diberitakan CNBC, investor menunggu keputusan bank sentral utama Australia terkait suku bunganya. Sebanyak 20 dari 21 ekonom yang disurvei Reuters mengharapkan, Reserve Bank of Australia (RBA) menahan suku bunganya pada rekor rendah, yakni di bawah 2 persen dan stabil hingga 2016.
Pasar saham Asia juga terbebani oleh melemahnya indeks saham Amerika Serikat menyusul anjloknya harga minyak dunia dan lesunya data ekonomi China. Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini tergelincir 0,3 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini bergerak turun di awal perdagangan. Saham Toyota Motor dan Panasonic masing-masing turun lebih dari 1 persen. Saham Komatsu dan Hitachi Construction Machinery juga melemah lebih dari 1 persen.
Sementara, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini menguat karena keuntungan di sektor keuangan mengimbangi kerugian di sektor energi. Saham Australia and New Zealand Banking, Commonwealth Bank of Australia, dan National Australia Bank, masing-masing menguat 0,5 persen. Saham Santos and Woodside Petroleum merosot lebih dari 2 persen menyusul belum adanya tanda-tanda penguatan harga minyak.
Saham BHO Billiton melemah 2,3 persen, saham Rio Tinto turun 1,4 persen, sedangkan saham Fortescue Metals merosot 1,6 persen. Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak menguat 0,3 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini dibuka naik tipis. Saham Hyundai Motor turun 0,7 persen, sedangkan saham Kia Motors melemah 8 persen.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini menguat karena keuntungan di sektor keuangan mengimbangi kerugian di sektor energi. Saham Australia and New Zealand Banking, Commonwealth Bank of Australia, dan National Australia Bank, masing-masing menguat 0,5 persen. Saham Santos and Woodside Petroleum merosot lebih dari 2 persen menyusul belum adanya tanda-tanda penguatan harga minyak.