Hari Ini, IHSG Diprediksi Cenderung Terkoreksi

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi, namun cenderung terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
IHSG diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di level 4.770 dan resistance (batas atas) di level 4.830. 

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto memperkirakan, IHSG hari ini tak terlepas dari data domestik dan global. Dari domestik data inflasi Juli sebesar 0,93 persen secara bulanan dan 7,26 persen (yoy) cenderung direspons positif karena sudah diperkirakan sebelumnya.

"Pasar memperkirakan inflasi ke depan cenderung akan turun pasca Idul Fitri. Saat ini pasar tengah menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal dua yang diperkirakan masih di bawah 5 persen, namun lebih tinggi dari kuartal pertama sebesar 4,7 persen (yoy)," kata David, kepada VIVA.co.id, Selasa, 4 Agustus 2015.

Sementara dari global, Wall Street tadi malam bergerak di teritori negatif setelah harga komoditas kembali anjlok menyusul meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi setelah aktivitas manufaktur Tiongkok pada Juli lalu kembali mengalami kontraksi. 

Indeks Dow Jones dan S & P masing-masing koreksi 0,52 persen dan 0,28 persen yang ditutup di level 17.598,2 dan 2.098,04. Harga minyak mentah di AS kembali anjlok 3,81 persen di US$45,72 per barel.

"Pasar juga mencermati pergerakan rupiah atas dolar AS yang sudah menembus level Rp13.500 per dolar AS," ujarnya menambahkan.

Selain itu, David mengingatkan, IHSG kemarin bergerak bervariasi di tengah minimnya insentif positif di pasar. IHSG akhirnya ditutup relatif flat melemah 2 poin di 4.800,18. 

Aksi beli selektif, terutama melanda saham emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkapitalisasi besar seperti saham Bank Rakyat Indonesia Tbk yang kemarin menguat 4,5 persen. Sedangkan aksi ambil untung terutama melanda saham sektor konsumsi, perdagangan, dan pertambangan.

Penguatan lanjutan IHSG tertahan setelah pasar kawasan Asia kemarin cenderung bergerak di teritori negatif. Sentimen negatif kawasan Asia kemarin dipicu data manufaktur Tiongkok yang kembali mengindikasikan perlambatan ekonomi negara tersebut. 

Indeks Caixin Final Manufacturing Tiongkok bulan Juli lalu turun ke 47,8, terendah sejak Juli 2013. 

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya