Daya Beli Turun, Penjualan Hewan Kurban Turun

Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terpuruk dan daya beli masyarakat yang menurun berdampak pada penjualan hewan kurban. Penjualan melesu meski Hari Raya Idul Adha tinggal sebulan lagi.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Kondisi ini dapat terlihat pada penjualan hewan kurban di Pasar Legi, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun lalu, dimana sebulan menjelang Idul Adha penjualan hewan kurban cukup ramai.

"Tahun ini penjualan hewan kurban justru sepi. Jumlah penjualan masih sama dengan hari biasa, yakni berkisar 10 sapi dan 100 kambing per hari," kata Lurah Pasar Legi Pengasih, Rohmat, Kamis, 27 Agustus 2015.

Menurutnya, lesunya penjualan hewan kurban tidak lepas dari kondisi ekonomi nasional yang sedang memburuk. Akibatnya, jumlah warga yang berkurban mengalami penurunan.

"Hingga kini, belum banyak pembeli yang datang untuk mencari hewan kurban. Kami perkirakan, jumlah warga yang berkurban memang turun karena mereka sedang terdesak kebutuhan lain, terutama saat harga-harga sedang naik seperti saat ini," paparnya.

Rohmat menuturkan, harga hewan kurban saat ini cenderung turun. Tahun ini, harga sapi hanya berkisar Rp17-18 juta per ekor, menurun dari tahun lalu di atas Rp18 juta per ekor. "Sementara harga kambing, berkisar Rp2 juta per ekor," jelasnya.

Salah satu pedagang hewan kurban di Pasar Legi, Sudarman, mengatakan hingga kini permintaan hewan kurban di kiosnya belum ada peningkatan. 

Dia memprediksi, jumlah warga yang akan berkurban mengalami penurunan. "Karena itulah, saya tidak mau menyetok dagangan banyak," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya