LIPI Ingatkan Bahaya Chaos Mirip Peristiwa 1998

Ilustrasi investasi
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberi imbas pada sektor-sektor kebutuhan masyarakat. 

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melambungnya harga kebutuhan pokok saat ini dikhawatirkan bisa menimbulkan chaos, seperti peristiwa 1997-1998 lalu.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan gejolak politik sebenarnya tidak akan bisa membuat situasi jadi rusuh. Tapi, kalau disusul dengan gejolak ekonomi, potensi rusuh sangat besar.

"Sebergejolak apapun politik, kalau tidak diberikan pamungkas dengan krisis ekonomi, biasanya tidak akan terjadi semacam chaotic, tidak ada terjadi gerakan revolusi," kata Siti Zuhro, usai acara diskusi di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.

Dia menjelaskan, dinamika politik hanya perdebatan. Terutama dilakukan oleh elit-elit saja. Tapi, politik bukan menjadi kebutuhan dasar semua masyarakat.

"Ketika diberikan, istilahnya dikerucutkan kemerosotan ekonomi, yang bebannya semakin berat untuk masyarakat yang tidak beruntung, ya itu yang akan menimbulkan satu keadaan yang tidak kondusif untuk Indonesia," jelasnya.

Dia mengatakan, pemerintah harus segera membantu masyarakat yang tidak berdaya secara ekonomi. Apalagi, ada 60 persen masyarakat Indonesia menengah ke bawah dan terkena imbas krisis.

"Pemerintah harus hadir, karena bagaimanapun juga dengan peningkatan harga BBM (bahan bakar minyak), beras, dan sebagainya, yang saya sebut kebutuhan mendasar, kalau itu menjadi langka dan mereka kesulitan untuk menentukan makan nanti siang atau besok, itu sudah ada keresahan," ujarnya.

Ketika keresahan mulai makin tinggi, maka potensi marah dan rusuh bisa saja terjadi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya