Dolar Menguat, Kunjungan Wisatawan Meningkat

Barang antik jalan surabaya
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Merosotnya belum memberi manfaat bagi penyedia jasa wisatawan asing. Di Yogyakarta misalnya, meski kunjungan turis di daerah ini meningkat hingga 15 persen sejak dolar naik. Namun penyedia jasa tetap tak mendapatkan untung.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

"Kenaikan wisatawan mancanegara berkisar antara 10 persen hingga 15 persen. Umumnya didominasi dari turis Eropa," ujar Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Yogyakarta, Dedy Pranowo, Jumat, 28 Agustus 2015.

Baca Juga:
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Canting Mas Puncak Dipowono, Destinasi Baru Wisata Menoreh
Namun, meski kenaikan terjadi, imbas positif jebloknya tersebut belum bisa dinikmati oleh para pelaku wisata. Hal ini karena banyaknya pelaku usaha serupa yang ikut menunggu manfaat dari melemahnya tersebut.

"Okupansi hotel kami tidak naik meski wisman meningkat. Sebab hotel di Yogyakarta kan cukup banyak. Jadi kuenya ikut tersebar," kata Dedy.

Saat ini, diakui Dedy, sejumlah penyedia jasa hotel untuk wisatawan masih tetap berjuang mempertahankan kelangsungan usahanya. Sebab, kenaikan jumlah wisatawan ternyata masih berbanding lurus dengan tingginya harga sejumlah barang pokok.

"Jadi kami kini cuma bertahan jangan sampai rugi," katanya.

Dedy berharap, pemerintah segera melakukan upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Sehingga sejumlah pengusaha dan penyedia jasa dapat lebih nyaman berusaha di Indonesia.

Nuryanto/Yogyakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya