DPR: Penyerapan Anggaran Rendah, Penyakit Tahunan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Penyerapan anggaran di tingkat pusat pada semester I tahun 2015 masih rendah. Hal itulah yang dikeluhkan Presiden Jokowi Widodo. Namun anggota Badan Anggaran DPR, Eka Sastra, menilai bahwa sebetulnya penyerapan anggaran yang rendah ini adalah penyakit tahunan.
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

"Penyerapan anggaran yang rendah semacam siklus tahunan. Sudah terjadi beberapa kali," kata Eka di Jakarta pada Sabtu 29 Agustus 2015.
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Eka pun mengakui penyerapan anggaran tahun ini memang lebih rendah dari penyerapan anggaran tahun sebelumnya.
Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Dia menjelaskan bahwa penerimaan negara pada pada semester I tercatat 39,6 persen, sementara belanja tercatat 39,0 persen. Penyerapan anggaran pada kementerian/lembaga semester I pun hanya mencapai 26,4 persen.

Penyerapan rendah bukan terjadi hanya pada tahun ini. Eka mencatat pada tahun 2009 penyerapan anggaran di kementerian/lembaga paling tinggi 30 persen, sementara pada 2011 penyerapan di kementerian/lembaga tercatat paling rendah hanya 23,6 persen.

"Penyebabnya beberapa macam sehingga timbul kurangnya penyerapan anggaran, menjadi penyakit siklus tahunan," katanya.

Peneliti Populi Center, Nico Harjanto, melihat penyakit tahunan penyerapan anggaran yang rendah ini karena sistem anggaran tidak paralel dengan siklus politik. Ia mencontohkan Presiden dilantik Oktober namun baru pada Januari keluar dana untuk menjalankan pemerintahan.

"Hal ini memang terlihat hanya beberapa bulan, tapi kalau kalau berulang maka akan menumpuk," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya