Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Mantan Dirjen Bea Cukai Fuad Bawazier menyebut ada tiga unsur optimis di tengah permasalahan yang terjadi di pelabuhan khususnya mengenai waktu bongkar muat (
dwelling time
) Tanjung Priok yang disebut banyak melibatkan para mafia.
"Sekarang ada tiga unsur optimis. Ada
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
"Sekarang ada tiga unsur optimis. Ada
political will
(kekuatan politik) dari presiden, masuknya Bareskrim (Badan Reserse Kriminal), dan jurus Rajawali Kepret (jurus Menko Kemaritiman Rizal Ramli)," ujarnya saat diskusi di Cikini Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2015.
Fuad menjelaskan, sidak Tanjung Priok yang dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo merupakan suatu komitmen positif, setelah memberikan mandat untuk mengusut kasus ini demi kelancaran arus
dwelling time
.
Kemudian, dengan masuknya Bareskrim juga merupakan kekuatan yang dipercaya dapat menyelesaikan kasus mafia pelabuhan. "Dengan Bareskrim masuk meskipun padahal ada Polres juga di sana merupakan kekuatan kedua," kata dia.
Sedangkan, terakhir jurus Rajawali Kepret dari Menko Maritim Rizal Ramli semacam terapi kejutan, yang disebut-sebut teori perubahan, agar membawa kepada suatu keadaan yang lebih baik.
Fuad menilai, jika ketiga kekuatan tersebut gagal maka akan berdampak buruk bagi kepercayaan global terhadap Indonesia. Sebab, hal itu dapat dijadikan penilaian oleh masyarakat terkait kinerja presiden, yang hampir menginjak usia satu tahun pemerintahannya.
"Bisa habis kepercayaan luar negeri ke presiden. Ini semacam tes bisa lulus atau enggak," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
political will
