Konsumsi Listrik RI Lebih Rendah dari Singapura

Operasional PLTU Muara Karang
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui Indonesia masih kekurangan pasokan energi listrik di Indonesia. Hal itu dibuktikan, masih banyaknya daerah-daerah terpencil di Tanah Air tidak memiliki akses energi listrik.

Bahkan, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, konsumsi listrik di Indonesia jika di hitung per kapita masih kalah dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Konsumsi listrik per kapita Indonesia memang lebih rendah ketimbang Malaysia dan Singapura yang bisa 10 kali lipat (lebih besar) dengan kita," ujar Sudirman saat menggelar diskusi energi di gedung Dewan Pers, di Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2015.

Sudirman menjelaskan, bedasarkan data yang diperoleh kementeriannya, saat ini rata-rata konsumsi listrik per kapita Indonesia 800 kilowatt per jam (kwh) per tahun. Sementara untuk di Malaysia, tercatat rata-rata 2.500 kwh per tahun.

Selain itu, kata Sudirman, jika dihitung penggunaan listrik nasional, rasio elektrifikasi baru mencapai 87 persen. Dari data itu, ia memastikan belum semua daerah mendapat akses listrik. Hal itu yang membuat konsumsi listrik nasional tertinggal dari Malaysia dan negara lain.

"Kita akui, komplain masalah (kekurangan listrik) ini masih banyak. Misalnya di Batam, kita juga minta maaf. Tapi semuanya, kita terus cari solusinya, termasuk dengan program listrik 35 ribu mega watt (mw) ini," kata Sudirman.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Dia melanjutkan, dengan adanya program listrik 35 ribu MW ini, ia yakin bisa menjadi sebagai solusi meningkatkan rasio elektrifikasi dan konsumsi listrik nasional. Meskipun program ini menurutnya bukan target yang mudah untuk diterapkan.

"35 ribu bukan target yang ringan tapi itu kebutuhan karena 87 persen elektrifikasi, bagi yang betul-betul gelap mendapatkan kebahagiaan luar biasa," katanya.

Seperti diketahui, dalam proyek 35 ribu MW, sedikitnya sudah ada 50 daerah di pulau terluar yang sudah mendapatkan elektrifikasi. Meski begitu, 43 daerah diantaranya masih terkendala masalah infrastruktur, seperti daerah yang susah dijangkau, dan mengalami kekeringan. Sehingga proyek yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam lima tahun ke depan ini menjadi terhambat.

Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016