Sumber :
VIVA.co.id - Terus bergejolaknya ekonomi dunia memicu terjadinya demonstrasi, seperti Malaysia, Jepang Brazil dan berbagai negara lainnya. Bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Kita berbeda dengan negara-negara lainnya khususnya di kawasan, karena Indonesia memiliki sektor pertanian yang subur, seperti di Jawa dan Sumatera.
Indonesia, jika dilihat dari skala mini, ada di kota Yogyakarta. Di balik hingar-bingar exchange rate dan lesunya daya beli di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogya masih banyak pedagang gudeg.
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Masyarakat happy dengan murahnya makanan ala soto kadipiro, soto tengkleng, masyarakat pertanian masih mewakili 70 persen ekonomi Indonesia. Berkat tanah yang subur, air yang melimpah di Cianjur dan Sukabumi, Rengas dengklok. Masyarakat pertanian menjadi penting.
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Ekonomi kapitalisme urban banyak kebutuhan tersier yang tidak relevan. Handphone sangat mahal, mobil semakin mahal, harga barang-barang branded semakin tak terjangkau, padahal semua itu adalah barang impor.
Presiden Jokowi baru-baru ini membagikan beras di saat blusukan. Beruntung sentra-sentra padi masih subur di daerah rural. Di masa depan mungkin dibudayakan presiden membagi-bagi ayam dan bebek, coba masyarakat menggerakkan ekonomi pertanian secara Mandiri.
Dibandingkan Tokyo yang sudah tidak ada sawah. Kuala Lumpur yang pertanian kelapa sawitnya banyak di Pekanbaru. Brazil yang pasarnya dikuasai expor ke USA, pasar pertanian di Indonesia masih berjalan 70 persen dari ekonomi di kota-kota kecil seperti Temanggung, Purworejo, Purwokerto, Madiun, dan Boyolali.
Di saat ekonomi kapitalisme menurun dimana-mana terjadi bubble (Penggelembungan) yang meletus harga-harga di Tokyo kemahalan, properti di kota-kota besar terlalu tinggi di Indonesia kita beruntung memiliki bufer masyarakat pertanian di rural.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri MI2 Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Sept 2015. Follow instagram/Goenardjoadi dapatkan eBook MI4
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Presiden Jokowi baru-baru ini membagikan beras di saat blusukan. Beruntung sentra-sentra padi masih subur di daerah rural. Di masa depan mungkin dibudayakan presiden membagi-bagi ayam dan bebek, coba masyarakat menggerakkan ekonomi pertanian secara Mandiri.