Dolar Tertekan, Tapi Rupiah Masih Lemas

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
-  Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tertekan di perdagangan mata uang internasional pada Senin, 31 Agustus 2015. Dilansir
Reuters
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
, indeks dolar terhadap enam mata uang utama dunia turun di level 95,92.
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Indeks dolar turun 0,2 persen dibanding perdagangan akhir pekan lalu, dan sudah turun 0,5 persen dari bulan lalu. Dolar turun terhadap mata uang Jepang di posisi 121,28 yen. Sementara Euro naik 0,3 persen terhadap dolar di posisi US$1,12.


Namun, dolar masih berdiri perkasa terhadap mata uang rupiah. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, dolar masih kuat di posisi Rp14.027. Kurs tengah dolar BI naik dibanding dengan akhir pekan lalu yang berada di posisi Rp14.011.


Sedangkan kurs dolar AS di beberapa bank nasional dijual di posisi Rp14.050. Berdasarkan situs Bank Central Asia (BCA) kurs jual dolar AS di posisi Rp14.050 dan kurs beli di Rp14.020. Di Bank Mandiri dolar dijual di posisi Rp14.045 dan kurs beli di level Rp14.015.


Para investor masih menunggu petunjuk perekonomian AS guna mengetahui apakah Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini. Data industri dan perdagangan AS akan dipublikasi pada minggu ini.


"Pengumuman data pengangguran AS pada Rabu ini, dan upah non-pertanian pada Jumat akan menjadi kunci dalam menganalisa kuantum suku bunga September," kata analis pasar IG di Melbourne, Australia, Angus Nicholson, 


Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Bank Sentral AS, Stanley Fischer mengatakan bahwa inflasi AS sepertinya akan berbalik naik seiring tekanan dari dolar berkurang, sehingga memungkinkan Bank Sentral menaikkan suku bunga secara bertahap. (ren) 

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya