Rizal Ramli: Kereta Api Cepat Harus Pakai Konten Lokal

Kereta cepat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
- Pemerintah Tiongkok terus memberikan tawaran menggiurkan kepada pemerintah Indonesia untuk memuluskan proyek kerja sama kereta cepat atau
High Speed Railway
Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
(HSR).
Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, mengatakan, dalam menggarap proyek tersebut, pemerintah Tiongkok telah menyetujui jika nantinya kerja sama ini jadi dilakukan, para pekerja dan bahan baku lokal akan lebih diprioritaskan.


"Dalam
local content
, jangan sampai kita beli barang, industri kita tidak ada kontribusinya. China bilang, nantinya 60 persen dalam proyek kereta cepat pakai
local content
dari kita," ujar Rizal setelah menggelar pertemuan dengan utusan pemerintah China di kantornya, di Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.


Rizal menilai, dipakainya banyak konten lokal dalam membangun proyek kereta cepat akan sangat menguntungkan industri Tanah Air, terutama dari segi penerapan tenaga kerja.


"Tenaga kerja, investasi luar tentu kita akan minta. Tapi, kita minta sebanyak mungkin dari Indonesia, terutama tenaga kerja
unskill
, pekerja kasar. Tapi, insinyur dan profesional wajar dari mereka," katanya.


Terkait siapakah nantinya yang lebih berpeluang antara Tiongkok dan Jepang dalam menggarap proyek kereta cepat ini, Rizal mengaku kedua negara tersebut masih mempunyai peluang yang sama. Karena, tawarannya sama-sama menguntungkan. Salah satunya, proyek ini nantinya tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


"Selain itu, soal pengelolaan, kita tidak ingin dikelola sepenuhnya 30 tahun oleh Jepang atau China. Kita ingin di tengah waktu kontrak ini, Indonesia dilibatkan, sehingga ada transfer teknologi," kata Rizal.


Seperti diketahui, kereta cepat ini nantinya akan dibangun untuk tujuan Jakarta-Bandung yang hanya akan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit.


Proyek ini diperebutkan kedua negara besar yakni Jepang dan Tiongkok yang sama-sama sudah mengklaim sukses dalam membangun kereta cepat di negaranya masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya