Bos IMF Tegaskan RI Punya Peluang Saat Krisis Global

Direktur IMF dan mantan Menteri Keuangan Prancis, Christine Lagarde
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Managing Director International Monetery Fund (IMF), Christine Lagarde, menegaskan Indonesia berpeluang untuk menjadikan dinamika ekonomi global saat ini, sebagai momentum untuk memperbaharui sumber pertumbuhan ekonomi, agar mampu menciptakan target yang lebih tinggi di masa mendatang.

Lagarde menyampaikan hal itu, saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa 1 September 2015.

Menurut Lagarde, Indonesia perlu mencermati beberapa hal. Salah satunya, yakni penurunan pertumbuhan perekonomian Republik Rakyat Tiongkok (RRT), perlambatan ekonomi global, dan membaiknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

"Semua itu berdampak pada perekonomian negara lain, termasuk Indonesia. Indonesia harus mengantisipasi berbagai proses perubahan ini," kata Lagarde.

Perekonomian RRT, lanjut dia, sedang berada dalam masa transisi. Namun, Indonesia sebagai salah satu mitra utama Tiongkok harus siap menghadapi tantangan yang muncul dari proses transisi tersebut.

Di saat yang bersamaan, harga komoditas di pasar dunia tengah mengalami puncak penurunan. Diproyeksikan, harga tersebut masih akan bertahan di level saat ini. Kedua hal ini, menurut Lagarde, yang membuat permintaan eksternal nasional masih akan melemah.

Selain itu, pemulihan ekonomi di AS ini menyebabkan Bank Sentral masih menunda untuk menaikan suku bunganya. Hal ini, turut memengaruhi volatilitas keuangan global diprediksi terus berlanjut.

"Saat ini, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah mengalami penurunan sampai di bawah lima persen. Namun, ini tidak akan berlangsung permanen, asalkan Indonesia membangun sumber pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan potensi yang ada," kata Lagarde.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya



Sebut nama Sri Mulyani

Sementara itu, dalam sambutannya, Lagarde mengaku merasa terhormat bisa kembali ke Indonesia, terutama di kampus UI. Menurut dia, banyak ekonom maupun pembuat kebijakan terbaik lahir di kampus tersebut. Secara spesifik, salah satu yang disebut Lagarde, adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sri Mulyani.

"Saya merasa beruntung bisa kembali ke sini dan berbicara di universitas paling terkemuka di negeri ini. Termasuk, orang yang paling saya hormati, Sri Mulyani," kata Lagarde.

Lagarde menuturkan, UI telah melahirkan banyak pemimpin yang kompeten di bidangnya. Hal ini tercermin dari para pemuda UI yang mampu memberikan transformasi bagi kedaulatan Indonesia.

"Para pemuda ini akhirnya jadi pemimpin dalam reformasi Indonesia. Dalam waktu singkat, bisa mengubah Indonesia menjadi negara yang berdemokrasi," ujar dia.

Menurut dia, semangat yang diperlihatkan pemuda di Indonesia tidak jauh berbeda dengan semangat sumpah pemuda yang dicanangkan pada tahun 1928 silam. Lagarde percaya, para pemuda ini mampu memberikan dampak lebih terhadap Indonesia, khususnya di bidang perekonomian.

"Indonesia perlu melebarkan model pertumbuhan ekonominya. Mulai dari manufaktur, agrikultur, dan jasa lainnya. Ini berarti, Indonesia harus memaksimalkan daya manusia untuk pemain global di banyak sektor," katanya.

Lagarde mengungkapkan, hal yang pertama perlu dilakukan Indonesia adalah memperkuat fundamental ekonominya. Sebab, menurut Lagarde peran Indonesia sebagai salah satu motor penggerak ekonomi di kawasan Asia turut berpengaruh terhadap perekonomian global.

"Semangat kerajaan Maritim kuno Sriwijaya dan Majapahit harus diusung. Burung Garuda mitos yang menjadi lambang negara Anda. Seperti burung ini, saya akan mendorong Anda semua untuk melebarkan sayap dan merangkul kesempatan yang ditawarkan dunia," kata dia. (asp)

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016