- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - PT Pertamina (Persero) memang berencana akan membangun gedung Pertamina yang dinamainya Pertamina Tower. Namun, perusahaan pelat merah itu menunda pembangunan tower setinggi 530 meter.
"Soal tower itu kami tunda," kata Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, dalam rapat dengar pendapat Komisi VII bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Unit Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas), Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), dan PT Pertamina (Persero), Selasa 1 September 2015.
Dwi mengatakan, biaya investasi tower sebanyak 99 lantai ini dirasa cukup tinggi, yaitu sebesar US$1,7 miliar. Gedung tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Mantan Dirut PT Semen Gresik ini akan merevisi kembali jumlah tingkat bangunan itu. Rencananya, jumlah lantainya akan dipangkas. Hal ini bertujuan agar harga sewanya bisa terjangkau.
"Kami akan review lagi atau menguranginya (sehingga) di bawah 99 lantai. Jadi lebih ekonomis, baik sewa maupun harga belinya," kata dia.
Sebab, bangunan 99 tingkat ini punya harga sewa yang cukup mahal, yaitu sekitar US$70 per meter persegi. Ini alasan Pertamina merevisi kembali pembangunan tower Pertamina itu. "Tapi, hitungannya saya lupa," kata Dwi.
Dwi pun melanjutkan, mereka akan fokus ke pembangunan tower apabila ada kerja sama dengan pihak lain.
"(Pembangunannya) belum bisa jalan karena ada investasi yang sangat tinggi. (Pembangunannya) masih kami review dan kami mencari partner yang kompeten," ujar Dwi. (ase)
Gunung Karangetang Mengalami 10 Kali Gempa Embusan, Menurut PVMBG
PVMBG Kementerian ESDM mencatat 10 kali gempa embusan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, selama periode 16-31 Maret 2024.
