Gubernur BI Akui RI Sulit Dapat Pembiayaan Infrastruktur

Gubernur BI Agus Martowardojo ketika memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/ Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan salah satu bentuk tantangan perekonomian di Indonesia, adalah sulitnya mendapatkan pembiayaan guna mengatasi celah pembiayaan infrastruktur (infrastructure gap).

"Permasalahan utama dalam pembangunan, khususnya di tengah gejolak ekonomi saat ini, adalah soal pembiayaan infrastruktur. Di kawasan Asia, pembangunan infrastruktur dianggap sebagai salah satu kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," kata Agus dalam acara konferensi Internasional yang diadakan BI dan IMF yang bertema "the Future of Asia's Finance", Rabu 2 September 2015.

Agus menjelaskan, perlu bagi pemerintah untuk mencari upaya dan jalan, serta bentuk pembiayaan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur dan konektivitas antarpulau.

"Tentunya, ini membutuhkan pembiayaan yang besar, yang mana juga telah diupayakan melalui beberapa langkah, antaranya pengurangan subsidi BBM (bahan bakar minyak), sehingga memberi ruang fiskal yang cukup," jelasnya.

Upaya lainnya, lanjut Agus, adalah dengan mengembangkan kerja sama dalam skema private public partnership (PPP/kerja sama pemerintah dengan swasta).

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Selain itu, menurutnya, peran pendalaman pasar keuangan (financial deepening) dan inklusi keuangan (financial inclusion) juga penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas dan inklusif.

"Konferensi hari ini diharapkan dapat memberi masukan, kontribusi, dan solusi, atas berbagai masalah tersebut," tuturnya. (asp)

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016