- Rex Features
VIVA.co.id - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu mengatakan, Indonesia punya potensi besar jadi lokasi syuting film internasional.
"Film punya peran bagi pariwisata Indonesia. Jika ada film internasional yang syuting di Indonesia secara tidak langsung akan mengangkat citra Indonesia," ujar Marie usai bertemu Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 2 September 2015.
Untuk itu, kedatangannya ke Polda Metro Jaya salah satunya untuk melakukan kerja sama terkait keamanan jika ada film internasional yang syuting di Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Saya lakukan koordinasi dengan Kapolda, kalau mau bikin film bagaimana pengamanannya, kalau syuting kejar-kejaran dan tembak-tembakan bagaimana keamanannya," kata Marie menambahkan.
Menurut dia, setiap tahun ada produser film yang mengajukan proposal menjadikan Jakarta serta Indonesia sebagai lokasi syuting di film mereka.
"Ada satu dua film besar dalam setahun yang mengajukan ijin syuting di Indonesia dan Jakarta," ucapnya.
Marie mengatakan, Indonesia menawarkan banyak lokasi cantik yang bisa diabadikan dalam film. Dia mencontohkan film Eat Pray Love yang mengambil lokasi di Ubud, Bali serta film Black Hat yang syutingnya dilakukan di Lapangan Banteng, Jakarta.
“Itu bisa mempromosikan Indonesia dan juga menambah lapangan pekerjaan,” ujar mantan Menteri Perdagangan ini.
Selain dengan Polda Metro Jaya, Kementerian Pariwisata juga akan berkoordinasi dengan Ditjen Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Ekonomi Kreatif terkait masalah film.
“Mengenai izin perfilman sekarang berada di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).
(mus)