Sumber :
- REUTERS/Ralph Orlowski
VIVA.co.id
- Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas target pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun ini dan dua tahun ke depan.
Baca Juga :
Akhir Pekan, Rupiah Berpotensi Terus Menguat
Dilansir BBC News, Jumat, 4 September 2015, Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, mengharapkan inflasi di zona euro tetap rendah untuk mengantisipasi ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Draghi berharap, pemulihan ekonomi Eropa akan terus berlanjut.
"Meskipun pada kecepatan yang sedikit melemah dari yang diharapkan sebelumnya," katanya.
Dia memaparkan, ECB tetap mempertahankan suku bunga utamanya di level 0,05 persen. ECB menargetkan pertumbuhan ekonomi di zona euro pada tahun ini sebesar 1,4 persen, turun dari target sebelumnya tumbuh 1,5 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada 2016 diturunkan targetnya menjadi 1,6 persen, dari proyeksi sebelumnya tumbuh 1,9 persen. Draghi mengatakan, risiko perlambatan ekonomi dan memburuknya inflasi telah terjadi sejak pertengahan Agustus.
"Harga komoditas rendah, nilai tukar euro lebih kuat, pertumbuhan ekonomi lebih rendah, sehingga meningkatkan risiko inflasi," tutur Draghi.
Nilai tukar euro langsung melemah setelah pernyataan Draghi tersebut. Kurs euro turun satu sen terhadap dolar Amerika Serikat.
Dia menambahkan, Bank Sentral Eropa menargetkan inflasi pada tahun ini menjadi 0,1 persen, dan akan meningkat menjadi 1,5 persen pada 2016 dan 1,7 persen pada 2017.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia memaparkan, ECB tetap mempertahankan suku bunga utamanya di level 0,05 persen. ECB menargetkan pertumbuhan ekonomi di zona euro pada tahun ini sebesar 1,4 persen, turun dari target sebelumnya tumbuh 1,5 persen.