- Reuters
VIVA.co.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan menentang rencana kenaikkan suku bunga AS dalam waktu dekat.
IMF menyatakan, masih ada banyak risiko pada pertumbuhan global. Negara-negara berkembang, sebaiknya terus mengejar kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan.
Peringatan IMF ini diberikan dalam sebuah surat kepada para menteri keuangan dan bankir bank sentral kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20), yang akan melakukan pertemuan di Turki pada minggu ini.
Dilansir CNN, Jumat 4 September 2015, IMF menyatakan suku bunga yang lebih tinggi dapat merusak pemulihan ekonomi global yang rapuh.
"Kebijakan moneter harus tetap akomodatif untuk mencegah suku bunga riil, dari kenaikkan permatur," kata IMF.
Pernyataan ini memiliki arti bahwa suku bunga sebaiknya naik nanti, daripada lebih cepat.
Seperti diharapkan, Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya di tingkat terendah pada Kamis 3 Agustus 2015. Sementara itu, Fed akan melakukan pertemuan pada akhir bulan ini untuk memutuskan apakah menaikkan atau mempertahankan suku bunganya.
Ekonomi global telah terpukul oleh perlambatan ekonomi negara-negara berkembang, menurunnya permintaan ekspor China, melemahnya harga komoditas, dan melambatnya pemulihan ekonomi di negara-negara maju. (asp)