Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan akan tetap membangun proyek kereta cepat pada tahun ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Soal Kereta Cepat, Menhub Budi Tak Mau Gegabah
Hanya saja, kecepatan kereta atau disebut medium speed train (kereta cepat menengah) tersebut akan dikurangi, mengingat jarak antara Jakarta-Bandung yang tidak mencapai 200 kilometer.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, kecepatan kereta tersebut hanya dikurangi menjadi minimal 250 km per jam.
"Yang penting speednya itu 250 km per jam ke atas, speednya berapa harus dihitung dengan kalkulasi bisnis dengan menghitung titik stasiun. Lalu, perlu juga pengembangan daerah di sekitar, waktunya tidak lama, mulai tahun ini dibangun. Supaya di kami lembur semua, jadi kami menghitung kembali secara menyeluruh," ujar Rini, di kantornya, Jumat, 4 September 2015.
Rini menjelaskan, pembangunan kereta cepat menengah itu tidak akan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun penyertaan modal negara (PMN). Adapun, pendanaannya adalah dari investor dan pinjaman luar negeri.
"Untuk pendanaan, kami harapkan memang dari investor luar, dan perlu ditekankan, ini pinjaman jangka panjang, perlu waktu untuk pengembalian, minimal 30 tahun ke atas, atau kami usahakan bisa 40 tahun," kata dia.
Rini menuturkan, dengan dibangunnya kereta cepat menengah Jakarta-Bandung, maka penduduk di antara kedua kota akan mulai terurai. Pemerintah, menurutnya, akan fokus ke membangun sentra baru.
"Justru yang perlu dilihat adalah membangun sentra baru, Jakarta padat, Bandung padat, sentra baru, kalau tertarik. BUMN bisa membangun convention center, lalu pengembangan eco tourism, jadi ada potensinya untuk mengurangi kepadatan dua kota yang sangat besar ini. Jalut ini kami anggap dari sisi bisnis menarik," tutur Rini.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Yang penting speednya itu 250 km per jam ke atas, speednya berapa harus dihitung dengan kalkulasi bisnis dengan menghitung titik stasiun. Lalu, perlu juga pengembangan daerah di sekitar, waktunya tidak lama, mulai tahun ini dibangun. Supaya di kami lembur semua, jadi kami menghitung kembali secara menyeluruh," ujar Rini, di kantornya, Jumat, 4 September 2015.
