SBY Kecewa National Summit 'Dikalahkan' KPK

VIVAnews - Isu National Summit yang digelar pekan lalu tenggelam oleh berita soal penahanan dua pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Tersingkirnya isu National Summit membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kecewa.

"Meskipun pemberitaan National Summit tertutup berita yang lain seputar penahanan pimpinan KPK nonaktif yang jadi perhatian publik, namun saya, Wapres (Beodiono) dan pemerintah terus mengelola permasalahan itu dengan tepat dan bijak agar semua terlaksana dengan baik," kata SBY sebelum rapat di Kantor Presiden, Senin 2 November 2009.

Yang jelas temu nasional yang dilaksanakan selama dua hari itu, kata dia, punya arti yang sangat penting dan ada masukan dari masing-masing komisi. Ia juga gembira karena adanya partisipasi dari peserta yang akan dilakukan untuk lima tahun mendatang.

"Meskipun berita kalah dengan yang lain, tapi itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk program 100 hari dan lima tahun mendatang, dan mudah-mudahan semua program yang ditampung di Summit lebih baik lagi," kata dia.

Pada sidang paripurna Kamis mendatang, kata dia, hasil temu nasional ini akan dibahas lebih dalam lagi . "Sekali lagi program kerja 100 dan 5 tahun sudah memenuhi aspek sektoral sebagaimana kemarin yang hadir adalah gubernur, walikota, peneliti, teman dari dunia pendidikan telah berkontribusi, dengan demikian progam kita lebih baik dan sebaik-baiknya," kata dia.

Tak Bakal Usung Anies, Ini Sederet Kader yang Dijagokan PKS di Pigub Jakarta
Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh di DPP PKS, Jakarta Selatan

NasDem Mau Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Kita Sadar Diri

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan,dalam pertemuan dengan Presiden terpilih di pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto tak membahas soal jatah kursi menteri.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024