Smart Telecom Berpotensi Kendalikan FREN

VIVAnews - Perusahaan telekomunikasi milik Grup Sinarmas kabarnya berniat menjadi pengendali PT Mobile-8 Telecom (FREN) melalui penyertaan saham.

Sumber VIVAnews menuturkan, PT Smart Telecom kabarnya akan menambah kepemilikan sahamnya di FREN dari sebelumnya 19 persen yang saat ini masih dalam proses finalisasi. "Grup Sinarmas ingin mensinergikan Smart dengan FREN," ujarnya di Jakarta, Senin malam, 2 November 2009.
 
Corporate Secretary
Mobile-8 Chris Taufik saat dimintai konfirmasinya mengakui, mengenai kepemilikan saham pihaknya tidak bisa berkomentar apapun. Sebab, hal itu menjadi kewenangan pemegang saham (PT Global Mediacom Tbk).

"Kami bukannya tidak ingin memberi keterangan, tapi itu menjadi kewenangan pemegang saham," tuturnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 3 November 2009.

Per 30 September 2009, komposisi kepemilikan saham Mobile-8 sebesar lima persen atau lebih adalah Jerash Investment Ltd sebesar 32 persen, PT Global Mediacom Tbk (19 persen), dan Qualcomm Incoporated (5,01 persen).

Pada perdagangan Senin, 2 November 2009, FREN ditutup melemah Rp 1 (1,85 persen) di level Rp 53. Sekuritas PT Valbury Asia Securities dengan kode broker CP tercatat sebagai perusahaan efek yang paling banyak mengoleksi saham Mobile-8.

Menurut Robin Setiawan, analis sekuritas di Jakarta, dengan adanya pergantian pengendali saham  diharapakan FREN yang awalnya tidak berkembang akan lebih maju, karena adanya dukungan dana maupun teknologi yang dimiliki Smart. "Tentunya, bakal ada sinergi kedua operator telepon tersebut untuk menjadi lebih besar," ujarnya.

Dirinya memproyeksikan, dalam waktu dekat harga saham perseroan bakal menembus level Rp 65 seiring adanya aksi korporasi tersebut.

Seperti diketahui, manajemen PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tengah memfinalisasi proses pelepasan 19 persen saham perseroan di PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan PT Smart Telecom.

"Betul, kami dalam proses ke sana (melepas ke Smart Telecom)," kata Sekretaris Perusahaan Global Mediacom M Budi Rustanto ketika dikonfirmasi VIVAnews di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, saat ini, Global Mediacom dan Smart Telecom masih melakukan perundingan intensif, termasuk mengenai harga pembelian saham.

"Angkanya belum diputuskan, karena masih difinalisasi," ujar Budi. Namun, dirinya memastikan, jumlah saham yang akan dilepas sebesar 19 persen.

antique.putra@vivanews.com

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap
Kemenag Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an Nasional Tahun 2024

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat nasional, digelar oleh Kementerian Agama atau Kemenag. Pada tahun 2024 ini, digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024