Harga Emas Meroket, Omzet Pedagang Melorot

VIVAnews - Momentum kenaikan harga emas dunia tidak dapat dinikmati pedagang emas di dalam negeri. Meski harga emas sepekan terakhir melejit naik, tren melego emas tidak juga kelihatan.

Toko Mas Permata Cikini yang telah 23 tahun berjualan di sentra toko emas Jalan Cikini, misalnya. Leny (60 tahun), sang pemilik, mengaku omzetnya turun drastis hingga 70 persen sejak akhir Oktober lalu.

Harga emas yang sepekan ini naik 13 persen, kata dia, tidak membuat pelanggannya berbondong menjual kembali emas di tokonya. Paling banter hanya dua orang dalam sepekan. Tak jauh berbeda dengan orang yang membeli emas. Dalam seminggu, setidaknya hanya 1 atau 2 orang saja yang mencari perhiasan emas. Itupun karena memang benar-benar butuh.

"Simpanan emas orang-orang mungkin sudah habis karena krismon jadi apa lagi yang mau dijual," kata Leny kepada VIVAnews di tokonya, Kamis, 26 November 2009.

Setali tiga uang dengan Leny, Sinta (49 tahun), pemilik toko emas Dwi Jaya yang berlokasi di sentra toko emas yang sama juga mengalami penurunan omzet.

Meski dia membandrol harga Rp 252 ribu per gram untuk emas 22 karat, omzetnya juga meluncur hingga tinggal separuhnya saja ketimbang saat Lebaran lalu.

Harga itu naik tajam dibandingkan Senin lalu yang masih di harga Rp 240 ribu per kilogram. Harga emas dunia pun, kata dia, naik dari hari ke hari. Posisi hari ini, harga emas dunia mencapai US$ 11.68 per trions atau naik US$ 0.08 per troy ons dibandingkan kemarin. "Buat orang sekarang, makan nomor satu dibandingkan beli perhiasan," kata Sinta.

Tak hanya jumlah pelanggannya yang menyusut, emas yang diperjualbelikan juga tak sebanyak biasanya. Sebelum krisis, Sinta biasa memperjualbelikan 30 hingga 50 gram per pelanggan. Namun, saat ini hanya di kisaran 7 hingga 10 gram per pelanggan. "Itu pun kebanyakan karena kebutuhan mau nikah atau memang kepepet tidak punya uang jadi menjual emasnya," kata Sinta.

Berdasarkan pantauan VIVAnews di sentra toko emas Jalan Cikini, suasana di masing-masing toko cukup lenggang dengan hanya satu atau dua pelanggan di beberapa toko. Berdasarkan pengakuan Leny dan Sinta, pengunjung yang datang kebanyakan hanya bertanya atau survei harga dan hanya sedikit yang langsung bertransaksi.

10 Kota Paling Berbahaya di Dunia Bagi Wisatawan, Mayoritas Benua Merah
Kampus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Viral Dugaan Pengakuan Mahasiswa Filsafat UGM Lakukan Pelecehan Seksual

Viral Kasus Dugaan Mahasiswa Filsafat UGM LakukanPelecehan Seksual

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024