VIVAnews - International Energy Agency menyatakan, pemerintah perlu memberi suntikan dana untuk sektor energi guna menghindari dampak krisis finansial global yang berkepanjangan. Sebab, dampak krisis finansial di sektor energi baru akan terasa dalam waktu yang panjang.
"Dampak krisis bagi industri minyak dan gas akan terasa pada 2013," kata Direktur Eksekutif International Energy Agency Nobuo Tanaka, di Gedung Departemen Energi, Jakarta, Jumat 21 November 2008. IEA bahkan telah melakukan revisi untuk 2013 karena diperkirakan pasokan minyak dan gas akan berkurang.
Selain memberi stimulus pendanaan, Nobuo menyarankan pemerintah memiliki klasifikasi standar seleksi tender lapangan tambang untuk mempertahankan iklim investasi di sektor energi. "Kajian tender harus dilakukan secara independen," tutur dia.
Apalagi Indonesia memiliki potensi besar untuk investasi di energi terbarukan, terutama bahan bakar nabati, panas bumi, dan tenaga air. Pangsa pasar energi terbarukan dalam energi primer akan mengalami peningkatan dari 4,3 persen menjadi 17 persen pada 2025 mendatang.
Komisaris Utama PLN Al Hilal Hamdi berharap obsesi perseroan melepaskan diri dari subsidi pemerintah dapat terwujud. "Doakan saja ya," kata dia kepada VIVAnews.
Hilal sangat optimistis PLN suatu saat nanti bisa lepas dari subsidi pemerintah, meskipun secara bertahap. "Perlahan subsidi listrik akan menurun sejalan dengan penggunaan batu bara dalam pembangkitan," tutur Hilal.
Sementara itu, Manager for South East Asia Office of Global Energy Dialogue International Energy Agency (IEA), Brett Jacobs, menilai rencana pemerintah Indonesia untuk menerapkan mekanisme harga berbubah-ubah (floating price) untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan cara yang baik. "Langkah ini sangat baik," ujar Jacobs.
Menurut dia, dengan mekanisme floating price konsumen bisa menentukan harga sambil menjalankan konservasi energi, sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi mengembangkan energi terbarukan.
Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak lantas puas 100 persen saat berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024.
