Michael Bloomberg

Rp 959,3 Miliar Demi Bertahan Jadi Walikota

VIVAnews - Pengusaha yang kini menjadi walikota New York, Michael Bloomberg, harus mengeluarkan dana US$102 juta atau sekitar Rp 959,3 miliar. Uang sebanyak itu demi memperpanjang jabatan Bloomberg sebagai walikota New York untuk kali ketiga berturut-turut.

Demikian ungkap laporan keuangan tim sukses Bloomberg, Jumat 27 November 2009. Sampai kini tak ada pejabat publik yang mengeluarkan dana sebesar yang dikucurkan Bloomberg dalam sejarah politik di Amerika Serikat (AS).

Bloomberg berhasil memecahkan rekor dana kampanye yang pernah dia buat sendiri. Pada kampanye pemilihan 2001, Bloomberg menghabiskan dana US$74 juta. Sedangkan pada pemilihan 2005, dia mengeluarkan anggaran US$85 juta.

Dana besar yang dia keluarkan tak sia-sia. Untuk kali ketiga, Bloomberg tampil sebagai pemenang dalam pemilihan walikota New York, 3 November 2009. Dia mengalahkan pesaing utama, William Thompson, yang merupakan pejabat pengawas keuangan Kota New York.

Data terbaru menunjukkan bahwa antara 20 Oktober hingga Kamis lalu saja, Bloomberg dan tim suksesnya sudah menghabiskan anggaran kampanye US$18,7 juta (sekitar Rp 175,8 miliar). Sebagian besar anggaran digunakan untuk membayar iklan kampanye lewat televisi.

Bila dirata-rata, Bloomberg harus mengeluarkan kocek US$174,53 (sekitar Rp 1,6 juta) untuk meyakinkan seorang pemilih untuk mendukung dirinya sebagai walikota.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Namun, uang sebesar itu tak jadi masalah bagi Bloomberg mengingat dia memiliki aset kekayaan sebesar US$17 miliar dari perusahaan layanan piranti lunak sistem keuangan yang dia dirikan sebelum menjadi pejabat publik, yaitu Bloomberg LP. Di perusahaan itu, Bloomberg masih menjadi pemegang saham mayoritas.

Itulah sebabnya majalah Forbes menobatkan Bloomberg sebagai orang terkaya ke-8 di Amerika Serikat.

Sementara itu, pesaing Bloomberg pada pemilihan kali ini, William Thompson hanya mengeluarkan dana kampanye sebesar US$8,3 juta. Demikian ungkap seorang anggota tim sukses Thompson, sedangkan laporan resmi baru akan diumumkan Senin pekan depan.

Kendati jumlah dana kampanye yang dia dikeluarkan tak sampai 10 persennya dari dana yang dihabiskan Bloomberg, Thompson justru bisa bersaing ketat. Dia kalah terhormat dari Bloomberg dengan selisih suara yang sedikit, yaitu kurang dari 5 basis poin.

Thompson mengandalkan sumber pendanaan dari acara-acara pengumpulan dana. Berbeda dengan Bloomberg, yang mengandalkan jaringan bisnisnya untuk mendanai kampanyenya.

Kini, para anggota tim sukses Bloomberg kembali mengharapkan bonus besar. Empat tahun lalu, Bloomberg menghabiskan US$1,55 juta untuk memberi bonus kepada 79 anggota tim suksesnya. Sedangkan pada pemilihan pertama Bloomberg pada 2001, dia memberi bonus kepada 11 pendukung utamanya senilai US$850.000.

Bisa jadi bonus yang bakal diterima anggota tim sukses Bloomberg akan lebih besar dari pemilihan-pemilihan sebelumnya. (AP)

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

The Russian Health Ministry said the death toll from last week's attack on a Moscow concert hall rose to 140 on Wednesday, after another victim died in hospital.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024