"Kenaikan Pajak Mobil Tua Tak Efektif"

VIVAnews - Rencana pemerintah menaikkan pajak bagi mobil tua dinilai tidak efektif. Pemerintah Indonesia sebaiknya mencontoh negara tetangga, Singapura, yang mengurangi masa pakai kendaraan bermotor.
 
"Pemerintah perlu melihat lagi, apa tujuan menaikkan pajak," kata salah seorang penggemar mobil klasik, Tom.
 
Tom yang ditemui VIVAnews di sela pameran 3rd Int'l Classic Car Show 2009 di Balai Kartini, Jakarta, mengatakan, kenaikan pajak mobil tua yang dilakukan pemerintah tiap tahun tidak banyak memberi perubahan bagi kemacetan lalu lintas.
 
Pasalnya, kenaikan pajak tidak menjadi masalah besar bagi pemilik mobil tua. "Jika mobilnya seharga Rp 20 juta, lalu dikenai pajak Rp 1 juta. Ya, tidak masalah," jelasnya.
 
Tom menilai, pembatasan masa pakai bisa menjadi langkah efektif mengurangi kemacetan. Hal itu juga diterapkan Singapura untuk mengurangi pemakaian kendaraan berusia lebih dari 10 tahun.
 
Dia menjelaskan, pemerintah bisa memberi izin penggunaan mobil tua hanya pada hari libur, seperti Sabtu dan Minggu. Lalu lintas pada hari tersebut dinilai lebih sepi dibanding hari kerja.
 
Lebih jauh, dia menambahkan, pajak kendaraan baru atau kendaraan massa seharusnya lebih ringan dibanding pajak mobil tua. Pengurangan pajak mobil baru bisa menarik minat masyarakat untuk memiliki mobil berusia muda dibanding mobil tua.

Yusril soal Megawati Jadi Amicus Curiae: Belum Tentu Pengaruhi Hasil Sengketa Pilpres
CEO Apple Tim Cook.

Apple CEO Tim Cook to Visit Indonesia for Investment Discussion

Minister of Communication and Information Technology, Budi Arie Setiadi confirmed that Apple Chief Executive Tim Cook visit Indonesia today (Wednesday, April 17).

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024