Angket Century

Robert: Saya Korban, Bapepam, BI & BPK Salah

VIVAnews - Robert Tantular, mantan pemegang saham pengendali PT Bank Century Tbk mengaku bahwa dirinya bukan sebagai otak kasus Bank century. Dia justru mengaku sebagai korban kasus Bank Century.

"Saya adalah korban dari pemegang saham asing dan Bank Indonesia," ujar Robert dalam rapat Panitia Khusus Hak Angket Century di Jakarta, Senin, 11 Januari 2010.

Dia mengaku sebagai pemilik saham di Bank Century, melalui PT Century Mega Investindo sebesar 9 persen. Sedangkan, di PT Century Super Investindo, keluarga Robert memiliki sebesar 5 persen.  "Itu saham adik dan kakak saya," kata Robert. 

Robert membantah dirinya menjadi pemegang saham pengendali seperti data yang disampaikan oleh Bapepam. Data itu salah," kata Robert.

Robert juga menilai hasil audit BPK yang menyebutkan soal kepemilikan sahamnya di Century sebagai laporan yang salah.

Dia membenarkan memang meneken surat kesepakatan dengan Rafat Ali Rizvi, pemegang asing Bank Century. Namun, mengapa isinya kemudian diplesetkan bahwa saya dan Rafat mempunyai 70 persen saham Century. "Itu tidak benar. Laporan BPK salah."

 

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah
Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Kepala Humas Universitas Negeri Semarang (UNNES), Rahmat Petuguran mengatakan ada 27 mahasiswa UNNES yang mengikuti Ferienjob di Jerman

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024