VIVAnews - Pemerintah belum berniat memberikan insentif fiskal kepada pengusaha terkait perdagangan bebas Asean-China (FTA). Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan dalam pelaksanaan FTA pemerintah ingin 'fair trade'.
"Jadi soal insentif, jangan sampai kita memberikan subsidi berlebihan, kemudian barang itu diekspor supaya murah," kata Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Selasa 19 Januari 2010.
Pemerintah, kata Hatta, berkeinginan industri nasional bisa bangkit dan berusaha dengan mengurangi high cost economi. "Ini prioritas kami," ujarnya. Untuk itu pemerintah membenahi banyak hal dalam program 100 hari kabinet SBY.
"Kami siapkan pembenahan infrastruktur, energi termasuk peraturan-peraturan yang dinilai menghambat," katanya.
Hatta memberi contoh misalnya tentang pembangunan receiving terminal untuk memperkuat pasokan gas di Jawa dan Sumatera. Tentu saja penguatan industri dalam negeri itu memang tidak bisa secara simultan.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
BAIC masuk pasar domestik melalui PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) yang merupakan anak usaha JHL Group sebagai distributor, atau importir mobil Jeep. Ada 2 model SUV
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
4 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
PenyanyiDike Sabrina dan Shinta Arsinta, dua nama yang sudah tidak asing lagi di dunia musik dangdut Indonesia, kembali menghadirkan kolaborasi yang memukau.
Selengkapnya
Isu Terkini