Menakertrans Pantau Dampak FTA di 4 Kawasan

VIVAnews - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengaku akan mengintensifkan pemantauan dampak perdagangan bebas Asean-China di empat kawasan, di antaranya Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya, Makassar serta Medan-Batam.

“Kami ingin mengantisipasi kemungkinan terjadinya PHK, khususnya di empat kawasan itu, yang merupakan basis kawasan industri,” kata Muhaimin di Jakarta, Selasa 19 Januari 2010.

Muhaimin telah menugaskan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak dari penerapan perdagangan bebas Asean-China.

Sebelumnya, sedikitnya 18 asosiasi industri nasional menyatakan tidak siap menghadapi serbuan produk China paska penerapan FTA Asean-China yang mulai diberlakukan 1 Januari 2010.

Pemerintah Indonesia menyatakan perjanjian perdagangan bebas tersebut tetap berlaku, meski sedang berupaya melakukan negosiasi kembali (renegosiasi) atas 228 pos tarif yang dinilai tidak siap.

Muhaimin menegaskan, pihaknya akan membuat kajian untuk memetakan industri yang terkena risiko dari pemberlakuan FTA Asean-China, sehingga bisa dicarikan solusinya. Hal itu terutama terkait dengan keberadaan para pekerja di industri yang bersangkutan.

“Kami akan melihat dampak langsungnya, khususnya di industri manufaktur nasional, di mana di dalamnya bergantung sekitar dua juta tenaga kerja,” ujarnya.

Meskipun demikian, menakertrans berharap pemberlakuan FTA Asean-China juga harus dilihat sebagai peluang bagi industri yang berorientasi ekspor, untuk memperluas pasar di luar negeri.

Dengan adanya peluang itu, dia menambahkan, terbuka juga potensi bagi industri yang bersangkutan untuk menyerap dan membuka lapangan kerja baru.

arinto.wibowo@vivanews.com

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024