Pemerintah Subsidi Kompor Listrik

VIVAnews - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian membagikan sebanyak 100 kompor listrik pengrajin batik dari kebutuhan yang mencapai 200 ribu unit di seluruh Indonesia. Pembagian 100 kompor ini sebagai proyek percontohan subsidi bagi pengrajin batik.

"Sudah ada penemuan kompor listrik seharga Rp 150 ribu per unit dengan biaya listrik hanya Rp 9 ribu per bulan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat usai membuka Pameran Pesona Kerajinan dan Batik Yogyakarta di Plasa Depperin, Jakarta, Senin, 8 Februari 2010.

Bantuan kompor listrik bagi pembatik, menurutnya, akan membantu pengrajin batik menurunkan biaya produksi. Terutama, dengan program konversi minyak tanah ke gas, pembatik yang selama ini menggunakan minyak tanah kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Fauzi Aziz menjelaskan, kompor listrik dengan harga Rp 150 ribu per unit tersebut merupakan hasil penemuan Balai Batik dan Kerajinan Yogyakarta.

Biaya produksi pengrajin batik akan lebih bisa ditekan dengan menggunakan listrik, ketimbang menghamburkan modal untuk penggunaan minyak tanah yang mencapai Rp 100 ribu per bulan.

"Kompor listrik ini secara marketing memang harus dilaunching habis-habisan tapi sementara ini jalan terbaik dijual melalui koperasi supaya harga stabil di pengrajin," ujarnya.

Untuk mensubsidi 100 kompor listrik tersebut dibutuhkan setidaknya dana sebanyak Rp 15 juta. Fauzi mengatakan, anggaran subsidi sebanyak Rp 15 juta tersebut akan dialokasikan dari anggaran kementerian.

Sebagai salah satu daerah proyek percontohan, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menerapkan penggunaan kompor listrik hampir di semua pembatik.

Sekretaris Daerah Propinsi DI Yogyakarta Tri Harjun Ismaji mengatakan, pembatik di daerahnya menyambut baik penggunaan kompor listrik karena selain murah juga tidak menimbulkan polusi karena lebih bersih.

"Dibandingkan dengan kompor listrik buatan Jerman yang mencapai Rp 1 juta, kompor hasil litbang ini lebih murah dan terjangkau," kata dia.

hadi.suprapto@vivanews.com

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024