VIVAnews - Pelaksanaan perdagangan bebas Asean-China belum berdampak signifikan pada penerimaan Bea Cukai. Kondisi ini bisa terlihat dari publikasi penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diumumkan lewat situsnya.
Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata mengatakan realisasi per 31 Januari 2010 menurut situs Bea Cukai, untuk bea masuk besarnya mencapai Rp 1,15 triliun atau 6,97 persen dari target Rp 16,57 triliun.
Sebagai perbandingan penerimaan Bea Cukai periode sebelumnya, per 31 Januari 2008 adalah bea masuk bisa mencapai Rp 1,31 triliun atau 7,84 persen.
"Dari situ untuk pengaruh (FTA), terlihat belum ada," kata Thomas di Kantor Bapepam, Rabu 10 Februari 2010.
Perbandingan penerimaan lain yaitu untuk cukai pada 2010 ini per Januari sudah Rp 5,23 triliun atau 9,13 persen dari target Rp 57,29 triliun, sedang bea keluar Rp 146,89 miliar atau 1,92 persen dari target Rp 7,63 triliun.
Tahun lalu dalam periode yang sama, cukai Rp 4,07 triliun atau 8,23 persen dan bea keluar Rp 2 triliun atau 0,02 persen.
Thomas mengatakan rendahnya penerimaan Bea Cukai itu adalah hal yang biasa saat awal tahun. "Itu biasa awal tahun. Tapi kan cukai sudah tinggi," katanya.
Selain itu, Thomas juga mengatakan, sampai saat ini Bea Cukai belum melihat adanya peningkatan intensitas kapal karena penyelenggaraan FTA.