Produsen Mobil Meradang Impor Bekas Diizinkan

VIVAnews - Produsen mobil nasional meradang dengan aturan yang membolehkan impor mobil bekas.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo menuturkan, dengan dibolehkannya mobil bekas impor masuk ke Indonesia, industri otmotif nasional akan terhambat.

"Kalau mobil-mobil bekas diizinkan masuk, industri kita akan terhambat," kata Bambang di sela-sela Rapat Anggota Gaikindo di Hotel Nikko, Jakarta, Senin, 15 Februari 2010.

Untuk kasus ini, menurutnya, pemerintah harusnya meniru kebijakan Filipina yang mengizinkan mobil bekas diimpor, asal dirakit ulang (rekondisi) kemudian dijual selayaknya mobil kualitas dua (second).

Sementara itu, Bambang menambahkan, kebijakan lain yang turut menekan pertumbuhan industri otomotif nasional yakni aturan pajak progresif.

"Pajak progresif kalau diterapkan bersama maka produksi mobil nasional akan turun 20 hingga 25 persen. Belum lagi, dengan gonjang ganjing politik," ujarnya.

Padahal, dia mengaku sektor otomotif termasuk industri yang cepat pemulihannya, baik di Indonesia maupun dunia. Gaikindo yakin, produksi mobil nasional tahun ini akan mencapai 560-600 ribu unit.

Menurut Bambang, tantangan bagi industri otomotif mendatang, yakni masalah energi dan lingkungan.

"Dalam isu perubahan iklim di Kopenhagen, kontribusi nomor satu itu hutan dan industri pertambangan, tapi image masyarakat selalu menyalahkan kendaraan," ujarnya.

Untuk mengurangi emisi kendaraan, Bambang mengusulkan pemerintah menerapkan 'scrapping policy', yakni mengurangi kontribusi kendaraan-kendaraan lama.

"Jadi, bus-bus yang mengepul hitam itu dikurangi saja, seperti yang dilakukan China, Amerika Serikat, dan India. Bahkan, India memberikan subsidi untuk kendaraan lama yang diganti baru. Sebab, kendaraan yang baru selalu ramah lingkungan," kata dia.

antique.putra@vivanews.com

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024