Rekomendasi BNI Securities

Industri Alat Berat Tumbuh, UNTR Layak Beli

VIVAnews - Pertumbuhan industri alat berat nasional menunjukkan kinerja signifikan beberapa tahun terakhir. Meskipun fluktuasi produksi dan penjualan sempat terjadi, namun pangsa pasar ekspor berhasil menutupi penurunan produksi alat berat dalam negeri.

Demikian dikemukakan analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.

Menurut Akhmad, selama tiga tahun terakhir, sektor tersebut membukukan peningkatan produksi dari 2.618 unit alat berat pada tahun 2006, menjadi 4.789 unit dan kembali mencatat kenaikan menjadi 5.641 unit alat berat.

Sementara itu, dari sisi penjualan, secara total, industri alat berat dalam negeri juga membukukan pertumbuhan signifikan. Berawal dari sekitar Rp 3.440 unit alat berat, tapi pada periode yang sama mencatat naik menjadi 6.294 unit alat berat pada akhir tahun berikutnya dan kembali mencatat pertumbuhan menjadi 10.200 unit alat berat terjual pada akhir tahun lalu.

Akhmad mengakui, PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai salah satu pelaku usaha alat berat mencatat pangsa pasar terbesar dibandingkan pelaku usaha lainnya. Perkembangan sektor pertambangan dan perkebunan telah menjadi kontributor utama pertumbuhan penjualan alat berat perusahaan tersebut.

Didukung kekuatan ekuitas merek Komatsu dan rendahnya tingkat inetrest bearing debt, termasuk interest coverage yang masih terjaga, serta pertumbuhan marjin yang signifikan, utamanya dalam tiga kuartal terakhir tahun ini telah mendorong BNI Securities tetap konsisten dengan sudut pandang dan valuasi dilakukan terhadap UNTR.

"Terbantu beberapa divisi usaha lain, seperti mining contractor dan commercially operated coal mining UNTR, kami melihat pertumbuhan pendapatan perusahaan masih berpotensi terjadi hingga akhir tahun depan," kata dia.

Menguatnya nilai tukar rupiah, Akhmad menambahkan, berpeluang menurunkan nilai penjualan alat berat tapi berpotensi tertutupi peningkatan volume penjualan alat berat. Demikian pula, dengan penurunan volume penjualan batu bara yang akan tertutupi potensial peningkatan harga jual rata-rata batu bara yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Kami prediksi, UNTR akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 31,02 triliun pada tahun buku 2009, dan kembali mencatat kenaikan menjadi Rp 41,11 triliun akhir 2010. Sedangkan laba bersih akan tumbuh menjadi Rp 4,46 triliun hingga akhir tahun ini," tutur Akhmad.

Tentunya, Akhmad mengaku konsisten dengan sudut pandang rekomendasi dari BNI Securities untuk menyarankan beli terhadap UNTR. "Target harga sebesar Rp 19.000 per lembar saham," kata dia.

antique.putra@vivanews.com

PPP Bakal Gelar Rapimnas Tentukan Arah Politik, Berani Gak jadi Oposisi Prabowo?
Politikus Demokrat Debby Kurniawan Daftar Jadi Bacabup Lamongan ke PKB

Politisi Demokrat Debby Kurniawan Daftar Jadi Bacabup Lamongan ke PKB, Ini Alasannya

Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat Debby Kurniawan resmi mendaftar Bakal Calon Bupati (Bacabup) Lamongan 2024-2029 ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Lamongan.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024