Bukit Asam Berniat Akusisi Tambang Batu Bara

VIVAnews - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dikabarkan bakal mengakuisisi perusahaan tambang batu bara dalam waktu dekat.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan pada akhir tahun ini segera merealisasikan rencananya mengakuisisi produsen batu bara domestik. Sebab, perseroan sudah bernegoisasi dengan perusahaan tambang tersebut. "Jadi, tinggal diumumkan saja waktunya," jelasnya di Jakarta, Senin, 1 Desember 2008.

Direktur Utama Tambang Batubara Bukit Asam Sukrisno mengakui, perseroan berniat mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang dalam negeri, setelah berhasil mengambil alih mayoritas saham PT International Prima Coal (IPC) yang berlokasi di Kalimantan Timur. "Rencana akuisisi sudah kita sampaikan," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2008.

Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan

Namun, dia mengatakan, akuisisi perusahaan tambang batu bara tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, selain perseroan sedang melakukan survai dan studi kalayakan, kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini turut memengaruhi aksi akuisisi PTBA. "Pokoknya, setelah semuanya lancar akan diumumkan kepada publik," jelas Sukrisno.

Per 31 Oktober 2008, Negara Republik Indonesia menguasai saham berkode PTBA sebanyak 65,02 persen dan sisanya dimiliki publik.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Pada perdagangan Senin, 1 Desember 2008, PTBA ditutup terkoreksi Rp 100 menjadi Rp 6.800. Broker CIMB-GK Securities Indonesia dengan kode broker YU diketahui sebagai broker yang paling aktif mengoleksi saham Tambang Batubara Bukit Asam.

Menurut Gina Novrina Nasution, analis PT Reliance Securities Tbk, langkah perseroan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara akan berdampak positif pada kinerja PTBA untuk jangka panjang. Sebab, di saat permintaan (demand) komoditas kembali melonjak, suplai perseroan meningkat akibat ada tambahan produksi dari perusahaan tambang yang baru diambil alihnya. "Tapi untuk jangka pendek belum, karena harga komoditas sedang turun," ujarnya kepada VIVAnews.

Namun, dia mengakui, saham Tambang Batubara Bukit Asam masih menarik dikoleksi untuk jangka pendek maupun panjang. Sebab, selain terkait akuisisi tambang batu bara, adanya kerja sama perseroan dengan PT Kereta Api Indonesia (KA) dalam pendistribusian produk perseroan diperkirakan bakal meningkatkan penjualan PTBA.

Per 30 September 2008, penjualan bersih PTBA bertambah 65,0 persen menjadi Rp 4,97 triliun dari Rp 3,01 triliun pada periode yang sama 2007.

Laba bersih perseroan juga meningkat 150,6 persen dari Rp 527,30 miliar atau Rp 229 per saham pada kuartal III-2008 menjadi Rp 1,32 triliun atau Rp 573 per saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya