Kisah Bisnis Misbakhun, Robert dan Century

VIVAnews - Nama Mukhamad Misbakhun, anggota Panitia Khusus (Pansus) Bank Century mendadak kontroversi menyusul langkah Andi Arief, staf khusus Presiden membuka soal bisnis anggota DPR dari Fraksi PKS tersebut.

Penyebabnya, Letter of Credit perusahaan milik Misbakhun senilai US$ 22,5 juta di Century tergolong bermasalah. Bahkan, semula disebut-sebut fiktif sehingga Misbakhun pun berang karena L/C tersebut ternyata memang tidak fiktif.

"L/C PT Selalang tidak fiktif, namun gagal bayar," kata Direktur Utama Bank Mutiara (eks Century) Maryono di Istana Kepresidenan, Jakarta, 1 Maret 2010.

Saat ini, kata dia, L/C Selalang itu sedang direstrukturisasi. Jumlah awalnya adalah US$22,5 juta. "Sudah dilunasi US$6 juta, yang saat ini yang belum dilunasi US$ 16,5 juta," ujar Maryono.

Lantas bagaimana sesungguhnya bisnis Misbakhun dan kaitannya dengan Robert Tantular dan Century?  

Misbakhun adalah Komisaris Utama PT Selalang Prima Internasional dimana mayoritas sahamnya dikuasai anggota DPR tersebut. Ini adalah satu dari sepuluh perusahaan yang mendapatkan fasilitas kredit perdagangan senilai US$ 178 juta antara November 2007 dan Oktober 2008.

Sembilan perusahaan lainnya adalah PT Polymer Spectrum, PT Trio Irama, PT Petrobas Indonesia, PT Sinar Central Sandang, PT Citra Senantiasa Abadi, PT Dwi Putra Mandiri, PT Damar Kristal Mas, PT Sakti Persada Raya, dan PT Energy Quantum.

Berdasarkan dokumen yang diterima VIVANews, beberapa perusahaan itu dipakai dan diperintah oleh Robert untuk membuka L/C di Bank Century. Bahkan, ada surat pernyataan yang menyebutkan bahwa Robert bertanggung jawab atas penerbitan L/C. Padahal, sebagian perusahaan itu tidak pernah menyetorkan dana untuk jaminan L/C.

Namun, dokumen itu tidak menyebutkan secara spesifik apakah PT Selalang termasuk yang dimanfaatkan oleh Robert. Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Misbakhun, dia menjawab, "Tanyakan saja itu ke Bank Mutiara."

PT Selalang bergerak di bidang produksi biji plastik. Selalang mengajukan L/C kepada Bank Century sekitar 2007. Info yang beredar Selalang mengajukan fasilitas L/C untuk pembelian bahan baku biji plastik. Namun, info lain menyebutkan untuk impor gandum.

Identitas 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel

Dari akta notaris Utiek Abdurachman pada 5 November 2007, PT Selalang dipimpin oleh Franky Ongkowardojo, pria kelahiran Banjarmasin sebagai Direktur. Sedangkan, Misbakhun yang lahir di Pasuruan sebagai Komisaris.

Menurut Misbakhun, perusahaannya memproduksi semacam turunan minyak yang juga dibuat Petronas, Malaysia. "Saya ini (dulu) akuntan, pernah menjadi pegawai negeri dan saya terjun ke bisnis dan saya sekarang berhadapan dengan orang (Andi Arief) yang tidak bisa membaca L/C," ujar Misbakhun.

Sebelum terjun ke bisnis, pria kelahiran 1970 ini mengabdikan diri di Ditjen Pajak selama 15 tahun.

AS Ngaku Sudah Tahu Israel Akan Serang Iran, Tapi Tidak Setuju
Smartfren.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan bakal melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan total nilai mencapai Rp 8,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024