Sepak Terjang Bisnis Misbakhun dari PKS

VIVAnews - Namanya mencuat setelah berseteru dengan salah satu orang dekat presiden. Kasusnya bermula ketika Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Andi Arief, melaporkan Mukhamad Misbakhun ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin 1 Maret 2010.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

Misbakhun diduga terlibat kredit ekspor (L/C) fiktif dari bank itu kepada perusahaan miliknya, PT Selalang Prima Internasional senilai US$ 22,5 juta. Namun, belakangan kabar itu justru dibantah oleh Dirut Bank Mutiara (dulu Century) bahwa L/C itu bukan fiktif, tetapi gagal bayar.

Laki-laki kelahiran Pasuruan, 29 Juli 1970 ini memulai karirnya sebagai PNS Departemen Keuangan yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Dia masuk pada 1990 setelah lulus dari Program Diploma III Perpajakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Bintaro. Namun, dia memilih mundur setelah 15 tahun bekerja.

Lulusan Program Ekstensi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan Magister Hukum Bisnis Universitas Gadjah Mada ini memilih menjadi pengusaha.

Misbakhun juga merintis bisnis  sejak 2003. Mantan asisten Dirjen Pajak yang saat itu dijabat Hadi Poernomo ini mendirikan perusahaan tepung agar-agar, PT Agar Sehat Makmur Lestari. Berkat keuletannya, PT Agar Sehat bisa mengekspor tepungnya ke Eropa.

Setelah menekuni usaha agar-agar, Misbakhun melebarkan sayapnya. Termasuk membeli saham perusahaan bijih plastik PT Selalang Prima Internasional pada Oktober 2007. Misbakhun yang beralamat di Jalan Kemang Anyelir, Rawalumbu, Bekasi ini membeli dari Teguh Boentoro. Setelah ditelusuri, Teguh Boentoro merupakan konsultan pajak senior dari PB Taxand. Di situ tergabung konsultan pajak lainnya.

Dari PT Selalang inilah, Misbakhun tertimpa masalah. Fasilitas L/C kepada perusahaan senilai US$ 22,5 juta pada November 2007, kemudian mengalami kemacetan atau gagal bayar hingga akhirnya harus direstrukturisasi oleh Bank Mutiara. Kasus ini pula yang digunakan sebagai senjata Andi Arief, staf khusus Presiden untuk menjatuhkan Misbakhun.

Selain bisnis bijih plastik dan agar-agar, Misbakhun disebut-sebut juga memiliki kapal tanker minyak dan kimia. Kapal ini yang kemudian diserahkan kepada Bank Mutiara untuk merestrukturisasi L/C bermasalah itu.

Singkat cerita, menjelang pemilihan umum 2009 Misbakhun tertarik masuk dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera. Dalam Pemilu itu, Misbakhun mendapat jatah dari daerah pemilihan Jawa Timur II (Pasuruan-Probolinggo).

Jalannya ke Senayan tak berlangsung mulus, karena perolehan suara harus dibawa ke Mahkamah Agung. Setelah ada keputusan Mahkamah Agung itu, Misbakhun melenggang ke Senayan. Kini dia menjadi salah satu anggota Pansus Century.

hadi.suprapto@vivanews.com

Cawapres sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies

Cak Imin menjelaskan bahwa pembubaran Timnas Amin akan dilakukan di rumah Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024