VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta masih kuat terhadap dolar Amerika Serikat (US$) saat pembukaan transaksi hari ini. Sebab, di awal perdagangan, mata uang lokal tersebut berada di kisaran level 9.265-9.275/US$.
Pada penutupan Rabu, 3 Maret 2010, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu berakhir pada kisaran 9.275-9.280 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 9.277/US$.
Menurut Emmanuel Krisnijayanto, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, penguatan tipis rupiah di pagi ini terdorong positifnya sebagian besar mata uang global maupun regional terhadap kurs dolar AS, terkait data ekonomi Eropa yang bagus. "Jadi, terimbas sentimen global," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2010
Sedangkan, kekalahan partai pendukung pemerintah, Partai Demokrat dan pendukungnya dalam rapat sidang paripurna DPR terkait hasil Pansus Hak Angket Bank Century semalam, dia mengaku tidak terlalu memberikan pengaruh besar ke pasar. "Sebab, hal itu sudah diprediksi dan telah terfaktorkan sebelumnya," kata Emmanuel.
Berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 08.30 WIB, rupiah bergerak di posisi 9.261/US$. Sedangkan mata uang global dan regional yang menguat di antaranya yen Jepang, dolar Australia, poundsterling Inggris, won Korea Selatan, dan baht Thailand.
Emmanuel memproyeksikan, pergerakan mata uang rupiah hingga penutupan transaksi sore nanti masih berpotensi menguat dengan kisaran level 9.250 per dolar AS sebagai target.
Pasalnya, selain sentimen positif kurs global, pengaruh domestik tidak terlalu berpengaruh signifikan. "BI (Bank Indonesia) juga akan terus mengawal pergerakan rupiah," tuturnya.
antique.putra@vivanews.com
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.
