VIVAnews - Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengaku belum menerima sampel tepung terigu asal Turki yang diduga mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu, sejauh mana terigu tersebut mengandung toksin, BPOM belum mengetahuinya.
Seperti diketahui, sampel itu akan dikirim oleh Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) terkait dugaan adanya toksin sesuai riset Universitas Istambul, Turki.
Namun, Kepala BPOM Kustantinah mengaku belum mengetahui adanya sampel tepung terigu yang masuk tersebut.
"Untuk terigu Turki saya belum terima, malah baru tahu dari Anda (wartawan)," kata Kustantinah di kantor BPK, Jakarta, Rabu 31 Maret 2010.
Kustantinah berjanji, BPOM akan menindaklanjuti informasi tersebut untuk segera melakukan pengujian. Zat berbahaya yang kemungkinan terkandung dalam tepung terigu bisa berbagai macam, mulai pestisida, jamur, zat pewarna, atau lainnya.
BPOM menyatakan, bila sampel itu sudah diterima, proses pengujian dijamin akan cepat. "Segera mungkin kami selesaikan. Kalau mikro itu paling lama, ujinya bisa sampai 14 hari," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies ketika ditemui di kantor Kementerian Perindustrian mengatakan, pihaknya sudah memberikan sejumlah data riset terkait tepung terigu Turki tersebut kepada BPOM untuk dilakukan investigasi.
Dugaan adanya zat berbahaya tersebut merupakan buntut dari perselisihan dagang antara produsen tepung terigu lokal dan impor dari Turki.
Tiga perusahaan tepung terigu lokal, yakni PT Sriboga Raturaya, PT Pangan Mas, dan PT Eastern Pearl, mengajukan petisi antidumping atas terigu Turki.
Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengenakan bea masuk anti dumping (BMAD).
Namun, hingga saat ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum juga mengeluarkan peraturan menteri keuangan (PMK) yang mengatur tarif BMAD tersebut.
Bagi Aptindo, data riset Universitas Istambul akan menjadi pembenaran bahwa terigu Turki tidak boleh beredar di Indonesia. Ratna menjelaskan, tarik ulur yang terjadi akhirnya membuat kasus ini diambil alih oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
arinto.wibowo@vivanews.com
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Memiliki mobil baru menjadi impian sebagian orang. Namun bagi yang ingin meminang Toyota Fortuner, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu gaji per bulan, atau pendapatan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Rekomendasi Film Kim Go Eun yang Punya Akting Spektakuler, Bisa Disaksikan di Viu
IntipSeleb
8 jam lalu
Kim Go Eun merupakan salah satu aktris berbakat asal Korea Selatan. Berbekal akting menakjubkan, Kim Go Eun punya sederet karya, termasuk film yang bisa ditonton di VIU.
Siti Badriah bersama Krisjiana Baharudin merupakan salah satu pasangan artis favorit banyak orang. Keduanya disebut-sebut serasi dan selalu tampil kompak.
Selengkapnya
Isu Terkini