- Adri Prastowo
VIVAnews - Komite Pengawas Perpajakan (KPP) yang baru berusia sekitar satu bulan ternyata sampai saat ini belum memiliki kejelasan mengenai jumlah honor yang bakal mereka terima.
"Saya digaji Kementerian Keuangan, tapi berapanya belum tahu," kata Ketua Komwas Pajak Anwar Suprijadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panja Pajak di ruang Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis 15 April 2010.
Menurut Anwar, sampai saat ini memang belum ada kejelasan soal honor atau gaji yang diterima pejabat Komwas Pajak. Namun, dirinya optimistis hal tersebut sudah dipikirkan oleh Kementerian Keuangan. "Kan belum ada sebulan," ujar dia.
Anwar juga optimistis Kemenkeu bakal mengalokasikan numerasi kepada anggota Komwas Pajak. "Saya kira dapat numerasi, besarnya ya seikhlasnya," tuturnya.
Untuk diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik anggota Komisi Pengawas Perpajakan pada 26 Maret 2010.
Saat itu, menteri menugaskan agar komite membantu membongkar makelar kasus yang melibatkan aparat pajak di samping membenahi sistem pajak.
Komwas Pajak juga diminta untuk melakukan kerja sama dengan Inspektorat Jenderal dan Direktorat Kepatuhan Internal Sumber Daya Aparatur.
Anwar juga memprotes penyebutan singkatan Komwas Pajak menjadi KPP. Sebab, singkatan itu identik dengan kepanjangan dari Kantor Pelayanan Pajak. "Kami itu bukan anggota KPP, tapi Komwas Pajak," ujar dia.
arinto.wibowo@vivanews.com
Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.
