BP Migas Alokasikan Gas Masela untuk Domestik

VIVAnews - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) mengalokasikan sebagian produksi gas Blok Masela, Laut Timor, untuk kebutuhan domestik. Namun, besaran pasokan tersebut tergantung dari nilai keekonomian blok itu.

"Besaran pasokan domestik tergantung nilai keekonomian proyek yang dilihat dari tinggi atau rendahnya harga kontrak ekspor," ujar Kepada BP Migas Raden Priyono, kepada wartawan di Gedung Patra Jasa, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 7 Oktober 2008.

Priyono mengatakan, Inpex perusahaan asal Jepang yang mengelola Blok Masela, sudah membatalkan rencana opsi pembangunan kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di Darwin, Australia. Kini Inpex fokus bersama BP Migas membahas rencana pengembangan (plan of development/POD) kilang terapung di Indonesia. "November ini, POD sudah selesai," katanya.

Menurut dia, rencannya Jepang juga menginginkan gas dari Blok Masela untuk diekspor ke Jepang. Harga kontrak gas ekspor saat ini sudah di atas US$ 10, bahkan mencapai US$ 20 per MMBTU, sementara harga dalam negeri berkisar US$ 6 - 7 per MMBTU.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024