- www.skyscrapercity.com
VIVAnews - PT Jamsostek (Persero) menargetkan proses uji tuntas (due diligence) rencana pembelian saham PT Bank Bukopin Tbk bakal tuntas dalam 1-2 pekan mendatang.
Jamsostek berencana mengambil alih saham Bank Bukopin sebesar 20 persen. Untuk rencana tersebut, Jamsostek menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai konsultan keuangan.
"Sekarang tahap due diligence, mungkin butuh waktu seminggu atau dua minggu," kata Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, usai acara penandatanganan kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 21 Juni 2010.
Menurut Hotbonar, dengan masuknya Jamsostek sebagai pemegang saham Bukopin, kepemilikan saham Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog (Yabistra) akan terdilusi. Saat ini, yayasan tersebut memiliki porsi saham Bukopin sebesar 12,24 persen.
"Kami akan menjadi stanby buyer dengan mengeluarkan dana sebesar Rp500 miliar untuk membeli saham Bukopin," kata dia.
Kendati bakal masuk sebagai pemegang saham Bukopin, Jamsostek memastikan tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas. Pasalnya, penanaman modal di bank nasional tersebut hanya berbentuk investasi penyertaan dana langsung.
"Tujuan kami adalah equity participation. Tidak menjadi mayoritas, agar Bukopin dioperasikan sesuai dengan operasionalnya Jamsostek, misalnya kerja sama dalam cash management," ujar Hotbonar.
Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Sekjen Anwar mengungkapkan, saat ini Kemnaker sedang melakukan pengembangan fungsi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).
