Kubu Tutut: Dandy Rukmana Cuma Dipajang TPI

Harry Ponto, Pengacara
Sumber :
  • facebook.com

VIVAnews - Kubu Siti Hardiyanti Rukmana mengungkap penunjukan Dandy Rukmana sebagai komisaris utama PT Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)

"Ini hanya dipajang agar seolah-olah Hary Tanoe dianggap masih ada kebersamaan dengan keluarga Mbak Tutut," ujar Kuasa Hukum Keluarga Tutut, Harry Ponto saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, 1 Juli 2010. Ponto pun tidak yakin, Dandy selama ini menjalankan fungsinya sebagai komut di TPI.

Padahal, menurut dia, yang terjadi selama ini adalah masih ada sengketa soal kepemilikan saham TPI antara Keluarga putri mantan Presiden Soeharto versus Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe mengklaim 75 persen saham TPI milik grup bisnisnya tanpa ada restu dari keluarga Mbak Tutut. Karenanya, keluarga Tutut ingin merebut kembali saham tersebut.

Bahkan, dia melanjutkan, bukan hanya Dandy yang dipasang di jajaran pengurus TPI. Tetapi, ada juga M Yarman sebagai direktur TPI. "Pak Yarman itu juga kan orangnya Mbak Tutut, tetapi juga dipasang agar seolah ada kebersamaan."

Dandy Rukmana adalah putra Mbak Tutut. Dandy ditempatkan sebagai komisaris utama TPI melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Maret 2005 yang digelar oleh kubu Hary Tanoe.

Hingga saat ini, Dandy masih menempati posisi tersebut. Sedangkan, posisi wakil komisaris utama TPI dipegang oleh Hary Tanoe. Untuk posisi direktur utama dipegang oleh Sang Nyoman Suwisma.

Padahal, menurut Ponto, jajaran manajemen TPI versi Hary Tanoe dianggap tidak sah. Sedangkan yang berhak menduduki posisi manajemen TPI adalah nama-nama yang ditunjuk oleh kubu Mbak Tutut.

Mereka adalah mantan Ketua Umum Pemuda Pancasila, Yapto Soerjosoemarmo sebagai direktur utama. Di jajaran direksi ada Agus Sjafrudin, Daniel G Reso, dan M Yarman. Dengan demikian, di TPI kini ada dua direksi kembar, satu versi kubu Tutut, satu lagi versi Hary Tanoe.

Untuk menyelesaikan sengketa ini, Hary Tanoe yang juga pemilik PT Media Nusantara Citra ingin bertemu langsung dengan Mbak Tutut.

Hary tidak ingin penyelesaian kasus TPI hanya diwakili oleh perwakilan mbak Tutut.  "Kami ingin segera ada penyelesaian. Tapi kami ingin Mbak Tutut yang muncul, selama ini yang datang selalu orang-orangnya yang tidak memiliki kekuasaan memutuskan," kata Hary.

Dia menambahkan, "Kuncinya kami harus duduk bersama dengan Mbak Tutut. Beliau yang dulu menandatangani semua dokumen ini dan memiliki kekuasaan untuk memutuskan. Jika tidak, percuma saja," kata Hary  saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis malam, 1 Juli 2010.

"Silakan saja jika Mbak Tutut dalam pertemuan itu didampingi lawyer, konsultan keuangan atau apapun yang diperlukan. Kami siap." (art)

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?
Mazda EZ-6

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024