- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan menunggu hasil konfirmasi dari Kementerian Hukum dan HAM terkait adanya direksi kembar di PT Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).
"Ini kan masalah perdata, bukan ranahnya Bapepam. Kita kan, bukan badan peradilan," ujar Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany di Jakarta, Jumat 2 Juli 2010.
Langkah tersebut, regulator pasar modal ambil karena dirinya merasa tidak mengetahui siapa yang benar. "Kita nggak tahu mana yang benar," kata dia.
Namun, Fuad mengakui, berdasarkan dokumen ketika melakukan penawaran saham perdana (IPO) melalui konsultasi hukum perseroan mengatakan TPI merupakan bagian dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Seperti diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa TPI yang dilakukan pada 23 Juni lalu mengangkat direksi baru. Pengangkatan itu menimbulkan adanya dua direksi kembar di tubuh TPI. Selama ini, TPI dikendalikan oleh manajemen MNC.
Fuad menuturkan, hari ini ia telah menerima Presiden Direktur MNC Harry Tanoesoedibjo di kantornya. "Dia (Harry) cuma mau menjelaskan," kata Fuad.
Sebenarnya, dia menambahkan, Bos MNC itu sudah lama ingin bertemu dengannya, "Tapi kemarin saya sibuk, jadi baru hari ini."
Fuad membantah, jika kedatangan Harry tersebut atas panggilan regulator pasar modal. "Mereka kan perusahaan terbuka, harus ada penjelasan. Ini besar akibatnya, apalagi kepada pemegang saham publik," ujar dia.
Ketika ditanya, Harry mengatakan kedatangan dirinya ke regulator pasar modal guna melapor mengenai hal tersebut. "Intinya keterbukaan sudah dipenuhi," kata dia usai menemui Fuad Rahmany.
Rupanya tidak hanya pihak MNC saja yang memberikan keterangan. Sebab, Fuad mengatakan pihak Tutut juga telah menyampaikan penjelasannya kepada Bapepam. "Mereka melaporkan tidak lama setelah ada di pemberitaan," kata dia.
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.
